Oleh: Nino Arisman, S.Pd.
Guru SDN Babakan, Kec. Bodeh, Kab. Pemalang
MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mandiri adalah tidak tergantung pada orang lain. Sedangkan kemandirian yaitu keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Menurut Wedemeyer (1963), belajar mandiri adalah peningkatan pengetahuan, prestasi dan keahlian serta pengembangan diri individu yang diawali dengan inisiatif individu itu sendiri.
Pandemi telah merubah cara hidup dan belajar kita semua. Peserta didik dan guru harus beralih ke metode pembelajaran jarak jauh. Meskipun masih ada beberapa sekolah yang mengadakan pembelajaran tatap muka, banyak peserta didik yang memilih untuk belajar mandiri di rumah. Belajar mandiri merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari, terutama dalam situasi seperti saat ini.
Hal ini bisa menjadi tantangan bagi sebagian peserta didik yang tidak terbiasa belajar mandiri. Berikut beberapa tips untuk mempermudah belajar secara mandiri bagi peserta didik pascapandemi. Pertama, buat jadwal belajar yang teratur. Peserta didik harus membuat jadwal belajar yang teratur dan disiplin untuk menghindari rasa malas atau kebingungan saat belajar mandiri.
Kedua, buat lingkungan belajar yang nyaman. Peserta didik harus mampu membuat tempat belajarnya menjadi tempat yang dia sukai, atau bisa mencari tempat belajar yang tenang dan bebas dari gangguan luar saat belajar. Jika tempat belajar dalam kondisi bising, peserta didik harus merubah pola belajarnya pada waktu yang lebih tenang. Tidak kalah penting untuk memastikan tempat belajar dengan pencahayaan yang cukup. Karena hal itu akan menambah kenyamanan belajar.
Ketiga, manfaatkan gawai sebagai sumber belajar. Setiap peserta didik pasti mendapat buku paket dari sekolah sebagai buku pendamping belajar bagi peserta didik. Pada masa ini sumber belajar tentu tidak terbatas pada buku. Melalui gawai masing-masing, peserta didik dapat mencari sumber belajar melalui internet. Baik itu berupa materi atau video pembelajaran, sekarang banyak tersedia. Pastikan sumber belajar yang dicari sesuai dengan jenjang belajarnya. Jangan ragu menghubungi guru, orang tua, ataupun tutor jika ada hambatan dalam memahami materi.
Keempat, lakukan diskusi dengan teman sekelas. Meskipun belajar mandiri, peserta didik tetap berinteraksi dengan teman sekelas baik di dunia nyata maupun dunia maya. Peserta didik bisa membentuk kelompok belajar sendiri baik daring maupun luring. Hal ini bertujuan untuk membahas materi pelajaran maupun memecahkan masalah pelajaran yang diberikan guru. Diskusi dengan teman sekelas dapat membantu mempermudah memahami materi secara lebih baik serta dapat membuat siswa merasa lebih termotivasi dengan berada di lingkungan yang positif.
Kelima, istirahat yang cukup. Belajar mandiri tidak berarti peserta didik harus belajar secara terus menerus tanpa istirahat. Peserta didik harus memiliki istirahat yang cukup untuk menghindari kelelahan dan meningkatkan konsentrasi. Berikan waktu jeda juga saat belajar apabila dirasa konsentrasi menurun. Peserta didik bisa menikmati cemilan atau melakukan aktivitas yang menyenangkan saat waktu istirahat.
Belajar mandiri bukanlah hal yang mudah. Tetapi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari. Terutama dalam kondisi pascapandemi, belajar mandiri menjadi sebuah keharusan bagi peserta didik saat berada di rumah. Salah satu manfaat belajar mendiri yaitu dapat meningkatkan kemandirian peserta didik. Dengan belajar mandiri, peserta didik belajar bertanggung jawab atas pendidikan yang sedang dijalaninya.
Kemandirian belajar peserta didik adalah sejauh mana proses pembelajaran ikut menentukan tujuan, bahan, dan pengalaman belajar, serta evaluasi pembelajarannya (Rusman, 2012:365). Sekarang saatnya kita sebagai pendidik memberikan pendampingan dalam belajar mandiri peserta didik. Yakni dengan menetapkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bersama peserta didik supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai. (*)