Oleh: Agus Widodo, S.Pd
Guru SDN Botosengon 2, Kec. Dempet, Kab. Demak
ZAMAN yang semakin maju menuntut kita harus lebih pandai dalam menerapkan materi pembelajaran berbasis teknologi agar siswa tertarik dalam belajar. Apalagi dengan pergantian kurikulum yang seakan mewajibkan guru untuk menguasai teknologi pada zaman yang semakin berkembang ini. Karena faktor itulah, para guru perlu memperbaiki dan meningkatkan literasi digital.
Para guru perlu memiliki literasi digital, yang merupakan kompetensi baru. Seperti Guru PJOK yang biasa praktek di lapangan, pada saat pendemi mulai membuat sistem pendidikan yang dilakukan via daring. Pembalajaran tanpa tatap muka semakin menyulitkan para guru untuk membuat siswa memahami materi. Sehingga nilai siswa mengalami penurunan secara signifikan. Mulai sejak itu lah, guru di SDN Botosengon 2 mulai belajar teknologi.
Seorang guru harus bisa mengoprasikan komputer/laptop. Atas dasar hal tersebut perlu dilakukan perubahan pembelajaran, salah satunya dengan pembelajaran berbasis teknologi. Dengan memberikan video contoh gerakan di Youtube dengan proyektor, siswa lebih tertarik untuk memperhatikan. Setelah melihat contoh gerakan guru juga menjelaskan dan meminta umpan balik. Setelah paham guru mulai menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktek di lapangan. Di samping mempermudah guru dalam penyampaian materi, juga lebih efisien karena siswa lebih mudah memahami.
Jika pun siswa belum paham, bisa mencari sendiri di rumah dengan browsing melalui smartphone, dengan didampingi oleh orang tua sehingga lebih terpantau. Guru juga bisa membuat materi yang menarik dengan aplikasi Canva yang memiliki berbagai model desain dan konten menarik. Selain itu, bisa memberikan soal di quiz game di aplikasi, sehingga siswa lebih tertarik dalam mencari/menemukan jawaban.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran teknologi, nyatanya pembelajaran berbasis teknologi sangat efektif digunakan dimasa seperti saat ini. Selain itu pembelajaran teknologi ini juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa saat masa ini. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring maupun tatap muka. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan di SDN Botosengon 2.
Dimana diperoleh data bahwa nilai ulangan harian bab I tentang Gerak Berirama di kelas 4 sebelum mengunakan video pembelajaran berbasis teknologi, hasil belajar mereka kurang. Namun setelah diterapkan pembelajaran mengunakan video, gerakan siswa dikelas 4 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Rata-rata siswa mampu melakukan gerak berirama dengan benar. Hanya ada tiga siswa saja yang masih belum sepenuhnya menguasai gerakannya.
Dari pengamatan yang dilakukan di SDN Botosengon 2 tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan video pembelajaran berbasis teknologi dalam proses pembelajaran secara daring/tatap muka dapat memudahkan peserta didik dalam menerima materi yang telah disampaikan. Kemudian, peserta didik mampu memahami materi yang telah diajarkan. Sehingga penggunaan video pembelajaran mampu menjadikan hasil belajar peserta didik meningkat secara signifikan. (*)