KUDUS, Joglo Jateng – Pelatihan keterampilan kerja yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun ini telah dimulai. Pelaksanaannya memang lebih awal dibandingkan tahun lalu. Pada Kamis (23/2) lalu pembukaan untuk tiga pelatihan yang institusional dilaksanakan.
Kepala Disnaker Perinkop UKM Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati menjelaskan, terdapat tiga jenis pelatihan yang sudah dimulai pada Februari lalu. Meliputi, program pelatihan tata boga, teknik servis motor, dan las SMAW. Jenis pelatihan tersebut dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK).
“Tahun lalu pelatihannya dilaksanakan Juli – Agustus. Untuk tahun ini kita mulai di Februari, dan dijadwalkan Oktober – November selesai semua,” ungkapnya.
Sementara pelaksanaan pelatihan yang lainnya akan segera menyusul apabila peserta sudah siap. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa mekanisme yang harus dilewati terlebih dahulu, seperti pendaftaran dan seleksi. Dan apabila kuota dalam satu kelas sudah penuh 16 orang, maka pelatihan dapat dimulai.
“Pelaksanaan masing-masing pelatihan pun berbeda, bergantung jenis pelatihannya. Ada yang 15 hari, 17 hari, juga 22 hari pelatihan,” paparnya.
Program pelatihan institusional dilaksanakan di BLK pada pagi hari. Sementara program pelatihan Mobile Training Unit (MTU) dilaksanakan di desa-desa, dengan tujuan untuk mendekatkan peserta dengan unit pelatihan. MTU ini dilaksanakan pada sore hari setelah para buruh rokok pulang dari pabriknya.
“Pendaftaran sudah kita mulai pada Jumat (10/2) lalu, sudah ada banyak yg mendaftar, bahkan ada beberapa pelatihan yang melebihi kuota, tapi tetap kita seleksi. Pendaftaran akan berjalan terus, hinggaa semua pelatihan full,” ujarnya.
Pelatihan ini juga terbuka lebar peluangnya bagi para penyandang disabilitas, sehingga kedepannya mereka tetap bisa mandiri dengan keterbatasan yang dimiliki. Selain itu, pelatihan ini juga dialokasikan kepada para anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga.
“Program pelatihan institusional sudah siap. Yang MTU untuk pembuatan souvenir, merajut, pembuatan kerajinan kain perca sudah ada pesertanya, tinggal pelaksanaan diakhir februari,” imbuhnya. (mey/fat)