Oleh: Darminto, S.Pd.SD., M.Si
Guru SD N 03 Pesantren, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang
DISCOVERY learning merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada aktivitas siswa. Bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilisator dan pembimbing bagi siswanya. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran discovery learning pada IPA kelas VI di SD Negeri 03 Pesantren, sangat diharapkan siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPA. Mereka akan disibukan dengan berbagai metode yang sebagian besar didominasi dengan metode demonstrasi untuk mencari pembuktian-pembuktian secara ilmiah.
Strategi pembelajaran sangat penting dalam pelaksanan kegiatan belajar dan mengajar. Karena dari sini seorang guru dan siswa berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama dalam memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rawntree (1974) mengelompokkan kedalam strategi penyampaian atau exposition, discovery learning, strategi pembelajaran kelompok, dan strategi pembelajaran individual (groups individual learning).
Discovery learning merupakan strategi pembelajaran yang menyajikan proses pembelajaran yang mendekati objek pembelajaran dengan metode seperti demonstrasi, simulasi, percoban-percobaan sains. Dimana siswa ditunjukan bagaimana terjadinya suatu peristiwa alami dengan menunjukkan pembuktian-pembuktian secara ilmiah. Strategi pembelajaran discovery learning adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada kegiatan siswa. Artinya siswa bergerak aktif mempelajari materi yang disajikan dari sumber buku untuk selanjutnya difasilitasi guru dengan media-media pembelajaran yang ada disekolah. Bahkan siswa terkadang membawa sendiri bahan yang diperlukan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan,.
Buku hanya sebagai sumber belajar yang sudah disusun sesuai kurikulum berdasarkan muatan/beban belajar yang sudah ditetapkan oleh lembaga/sekolah. Dari proses menyediakan bahan pembelajaran, mengamati, mempraktekkan, siswa akan menemukan hal baru dalam proses pembelajaran. Kemudian mengevaluasi hasil pembelajaran siswa terlibat secara keseluruhan, ini akan dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka. Lalu yang terpenting, semua ini dilakukan dengan senang, bersuka cita, dan percaya diri.
Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar IPA kelas VI di SD Negeri 03 Pesantren adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran discovery learning (Syahruddin, dkk, 2014). Strategi pembelajaran ini sangat menarik untuk siswa. Karena keterlibatannya langsung dalam setiap kegiatan dari mulai pencarian bahan belajar sampai evaluasi pembelajaran. Hambatan dari pelaksanaan strategi ini adalah banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas dengan jumlah guru perkelasnya adalah satu.
Discovery learning merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri dan reflektif (Suryosubroto, 2002:192). Namun, penggunaan strategi pembelajaran ini untuk IPA kelas VI di SD Negeri 03 Pesantren belum maksimal. Karena perbandingan jumlah siswa dengan media pembelajaran masih kurang, sehingga hasil belajar yang diharapkan belum maksimal. Jumlah siswa yang terlalu besar dalam satu kelas merupakan hambatan tersendiri dalam proses belajar karena tidak seimbangnya jumlah guru dengan jumlah siswa. Sehingga cenderung gaduh dan konsentrasi siswa terhadap suatu mata pelajaran akan terganggu.
Saran yang diberikan oleh penulis, di antaranya menambah jumlah media pembelajaran disesuaikan kebutuhan kelas. Kemudian menjadikan kelas kedalam dua kelompok dengan perbandingan 20 siswa dengan 1 guru, dan guru memberikan rangsangan serta motivasi pengenalan. (*)