Penanaman Perilaku Disiplin pada Pembiasaan Sehari-hari

Oleh: Sumiyati S.Pd
Guru TK Pamardi Siwi Ngaluran, Kec. Karanganyar, Kab. Demak

PERILAKU disiplin merupakan salah satu nilai karakter yang sangat penting untuk ditanamkan pada anak. Jika anak dari kecil sudah di didik dengan disiplin, pasti ketika anak tumbuh besar, akan terbiasa disiplin dalam keadaan apapun. Tujuan yang hendak dicapai dari pembentukan dari karakter disiplin bagi anak adalah membentuk pribadi yang baik dan berprilaku sesuai norma yang berlaku.

Menurut Gunarso (2004:53), mengajarkan nilai disiplin sejak dini dimaksudkan agar lebih mengakar pada anak sehingga akan menjadi kebiasaan. Dalam membentuk kepribadian anak yang berkualitas, perlu adanya pendidikan yang diberikan sejak usia dini. Yaitu melalui pendidikan karakter. Karakter berasal dari nilai yang diwujudkan dalam bentuk perilaku anak, kemudian disebut istilah karakter. Jadi, suatu karakter hakikatnya melekat pada nilai perilaku tersebut.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Pendidikan karakter sendiri merupakan usaha untuk mendidik anak agar mereka dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempratekkanya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkunganya. Dalam pendidikan karakter, ada tiga gagasan penting. Yaitu proses transformasi nilai-nilai, ditumbuh kembangkan dalam kepribadian, dan menjadi satu dalam perilaku.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggarakan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter anak didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. Dalam pelaksanaanya, pendidikan karakter hendaknya dilaksanakan sedini mungkin. Bukan hanya dimulai ketika anak belajar di SD, SMP, dan SMA saja, melainkan ketika sudah memasuki jenjang PAUD.

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian anak-anak di TK Pamardi Siwi Ngaluran, masih ada anak yang melakukan tindakan kurang disiplin. Adapun perilaku yang terjadi yaitu masih ada yang sering terlambat masuk kelas. Selain itu, ada pula anak yang membuang sampah tidak pada tempatnya. SAAT selesai makan dan minum, sampah plastik dan tisu di buang di bawah meja dengan sengaja. Padahal guru sudah menyiapkan tempat sampah dan mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun masih ada sebagian anak yang membuang sampah sembarangan. Pada saat kegiatan mencuci tangan sebelum makan, anak-anak dibiasakan antre. Namun ada pula beberapa anak yang dengan sengaja menyerobot maju untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Seperti yang kita ketahui, disiplin adalah salah satu perilaku yang penting untuk diterapkan agar anak berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Menurut Wiyani (2013:42), perlaku disiplin anak usia dini adalah suatu pengendalian diri terhadap perilaku anak usia 0-6 tahun dalam berperilaku. Yakni sesuai dengan ketetuan yang berlaku berupa tatanan, nilai, norma dan tata tertib di rumah dan disekolah.

Selanjutnya Rosyadi Rahmat (2013:53) menyatakan bahwa perilaku disiplin adalah menepati waktu, mematuhi aturan yang telah disepakati. Kemudian mencerminkan sikap disiplin dalam kehidupan keluarga, berhubungan dengan ketepatan dan keteraturan dalam memanfaatkan waktu, serta tidak melanggar aturan sesuai kesepakatan.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Melati (2012 :79-81) menjelaskan, manfaat mengajarkan disiplin kepada anak usia dini antara lain untuk menumbuhkan kepekaan dan kepedulian, mengajarkan keteraturan. Kemudian menumbuhkan ketenangan, sikap percaya diri, kemandirian, keakraban. Lalu membentuk perkembangan otak, membantu anak yang sulit, serta menumbuhkan kepatuhan.

Taman kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan yang keberadaannya sangat penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa mendatang. Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang diberi pembinaan dan rangsangan agar mereka mengalami perkembangan yang sangat pesat dan fundamental. (*)