Game 3 On 3 Tingkatkan Keterampilan Dasar Bola Voli Sekolah Dasar

Oleh: Eni Dewi Suprayitni, S.Pd
Guru SDN 03 Majakerta, Kec. Watukumpul Kab. Pemalang

PENDIDIKAN jasmani merupakan pendidikan yang melibatkan aktivitas fisik guna memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Melalui pendidikan jasmani, manusia dapat belajar lebih banyak hal yang berhubungan dengan afektif, kongnitif, dan psikomotor yang merupakan bekal manusia untuk mencapai tujuan hidup. Namun, perkembangan teknologi yang semakin canggih, menyebabkan beberapa elemen kehidupan bergeser.

Tidak sedikit siswa sekolah dasar yang asyik dengan game online, playstation, smartphone, dan beberapa teknologi canggih lainnya. Sesuai dengan karakteristik siswa SD usia 6 – 12 tahun, kebanyakan dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, di samping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa (Arifin, 2017). Anak usia sekolah dasar sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Maka dari itu, diperlukan bimbingan dan perhatian khusus. Terutama dari guru pendidikan jasmani yang didaulat untuk membina siswa dalam mengajar kemampuan gerak dasar.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Guru pendidikan jasmani perlu memiliki bekal pengetahuan tentang karakteristik peserta didik dan keterampilan dalam memformulasikan metode atau model pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan dari pendidikan jasmani itu sendiri (Suherman, 2016). Penyusunan materi pembelajaran pendidikan jasmani hendaknya berdasarkan karakteristik siswa sekolah dasar. Ciri yang paling dominan pada siswa sekolah dasar adalah bermain. Maka, guru juga dituntut untuk dapat mendesain materi pembelajaran.

Bermain mempunyai keterkaitan dengan pendidikan. Keterkaitan itu salah satunya adalah makna bermain dalam pendidikan. Jadi, bermain juga mengandung unsur pendidikan. Dimana dalam melakukan permainan bisa melatih anak untuk lebih kreatif dalam menentukan sesuatu atau tindakan. Kemudian mengembangkan daya tangkap serta imajinasinya, dapat bekerja sama, serta melatih kejujuran meningkatkan jiwa sosial.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Bermain bagi anak usia 6 sampai dengan 12 tahun merupakan cara efektif untuk belajar. Pembelajaran yang dirancang dalam bentuk permainan bertujuan untuk memenuhi hasrat gerak siswa yang di dalamnya terdapat unsur belajar. Terlebih, dalam mengikuti aktivitas belajar, banyak hal yang dirasakan oleh para siswa. Mulai dari perubahan situasi lingkungan, teman baru, suasana pergaulan dalam konteks bermain yang menyenangkan, hingga situasi kedisiplinan dan tanggung jawab yang kadang dirasakan begitu mengikat. Atau dengan kata lain bermain sambil belajar.

Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah dasar yang dapat disajikan dalam bentuk permainan adalah bola voli. Aspek penting dan dominan dalam pembelajaran permainan bola voli adalah penguasaan gerak. Melalui aktivitas bermain, sangatlah tepat untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar anak di sekolah dasar. Karena pada dasarnya dunia anak-anak adalah dunia bermain.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Salah satu permainan yang dapat diaplikasikan dalam permainan bola voli adalah permainan 3 on 3. Permainan 3 on 3 merupakan permainan bola voli yang di modifikasi sedemikian rupa dari jumlah pemain. Ukuran lapangan dan tinggi net dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah bola voli. Permainan ini diharapkan mampu menjadi solusi yang saat ini menjadi permasalahan pada siswa.

Game 3 on 3 memiliki intensitas pasing yang tinggi khususnya dalam gerak pasing bawah, karena game ini berupa kompetisi dan menggunakan satu teknik saja. Yaitu teknik dasar pasing bawah saja, menyerang maupun bertahan serta mencari poin hanya diperbolehkan menggunakan pasing bawah. Dari kedua jenis permianan yang telah diuji oleh peneliti terdahulu tersebut, harapannya permainan 3 on 3 dapat dikenalkan mulai dasar permainan bola voli di sekolah dasar. (*)