Oleh: Sri Sugiyarti, S.Pd.SD.
Guru SDN 01 Pesantren, Kec Ulujami, Kab.Pemalang
MATEMATIKA merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi memerlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Hermawan, 2003:107).
Belajar merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh setiap pelajar di sekolah pada waktu pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan seseorang dalam proses usahanya memperoleh suatu bentuk peningkatan kecakapan, pengetahuan. Kemudian membentuk sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku.
Dalam pembelajaran, siswa dituntut untuk aktif. Tanpa adanya keaktifan siswa dalam belajar, maka proses pembelajaranpun hampir tidak terjadi. Maka dari itu guru diharapkan dapat membangkitkan kreativitas anak. Guru sangat berperan untuk menghadapi situasi ini. Guru berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang akan digunakan harus membuat siswa dapat belajar dengan efektif dan menguasai bahan pelajaran.
Uno dan Mudin (2011:7) mengemukakan bahwa metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemberian metode pembelajaran yang kurang tepat akan berdampak kepada proses pembelajaran yang kurang maksimal.
Oleh karena itu, guru kelas I SD Negeri 01 Pesantren Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, menerapkan metode demonstrasi dalam materi mengurutkan bilangan. Metode demonstrasi merupakan metode yang digunakan untuk memperagakan secara jelas tentang suatu hal. Sehingga pembelajaran tidak bersifat abstrak dan mempermudah siswa untuk memahami materi.
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode pembelajaran yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan upaya mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu. Lalu menggerakan sesuatu, mementingkan suatu cara dengan cara lain, dan mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
Langkah-langkah metode demonstrasi adalah sebagai berikut. Pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menunjukkan gambar sekaligus materi yang akan disampaikan. Ketiga, siapkan bahan atau alat yang diperlukan. Keempat, menunjukkan salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang disiapkan. Kelima, seluruh siswa memperhatikan demonstrasi. Ketujuh, tiap siswa atau kelompok mengemukkan hasil pengamatan dari demonstrasi tersebut. Kedelapan, guru membuat kesimpulan.
Dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi, kelebihan yang didapatkan antara lain menarik perhatian siswa, menghadirkan subjek dengan cara yang mudah dipahami. Selanjutnya meyakinkan hal-hal yang bersifat meragukan, dapat menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh, dapat mempercepat penyerapan langsung dari sumbernya. Selain itu siswa dapat mengamati secara langsung, proses pembelajaran lebih terarah, menjadikan bahan pelajaran lebih jelas, memudahkan peserta didik memahami pelajaran, dan proses pengajaran lebih menarik. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. (*)