SEMARANG, Joglo Jateng – Banyak cara melatih keberanian mental pada anak-anak. Salah satunya adalah dengan memberi ruang untuk sang anak tampil dan mengekpresikan kemampuannya. Hal itulah yang dilakukan oleh Halmahera Music School Semarang.
Melalui acara bertajuk Symphonic Orchestra & Live Drama Musical Kisah Kasih di Sekolah yang digelar di Radjawali Semarang Cultural Centre, Kamis (16/3) malam kemarin, pihaknya memberikan tempat untuk para siswanya yang berbakat dalam bermain musik dan bernyanyi untuk menampilkan satu pertunjukan di hadapan orang tuanya agar dapat memberikan kesan yang bermakna.
Selain itu juga memberikan pengalaman baru bagi sang anak untuk menjadi lebih baik di masa depan.
Arranger Drama Musical, Ferinadyah Retnani (29) menjelaskan, pada acara ini ia melibatkan 68 peserta yang merupakan siswanya. Berasal dari berbagai usia, mulai dari 9 hingga 20 tahun. Terdiri dari 40 violin, 22 choir, dan 6 singer drama musical.
“Ada delapan kali latihan, seminggu sekali. Atau dua bulan. Minimal empat kali wajib hadir,” ungkap Ferina, yang merupakan guru Violin di Halmahera Music School ini.
Ia mengungkapkan, drama musikal yang ditampilkan mengangkat cerita drama kisah cinta anak remaja. Dimana pemeran utama perempuan bernama Kasih bertemu dengan Pandu pemeran utama pria. Kemudian mereka kenal dan dekat seperti kisah cinta anak-anak SMA.
Lebih lanjut, drama musikal akan di tampilkan di setiap jeda musik. Ada 10 adegan pada drama musikal tersebut. Sementara ada 11 lagu yang tiga diantaranya adalah Anak Sekolah, Kisah Kasih Sekolah dan Chrisye lagu dari Grup band Chrisye.
“Dipilihnya lagu tersebut karena pada Bulan Maret pertepatan juga dengan wafatnya Chrisye,” ujarnya.
Kegiatan Symphonic Orchestra & Live Drama Musical Kisah Kasih di Sekolah ini merupakan penampilan perdana yang dilakukan oleh Halmahera Music Scholl. Ferina berharap, kedepannya ini bisa menjadi kegiatan tahunan sebagai bekal siswa lebih berani dalam menampilkan bakatnya.
“Saya harap ke depannya, para peserta didik lebih semangat dalam bermain musik, dan tolak ukur dalam ujian,” katanya.
Salah satu Violinis, Safira Early Ramadhani (16), sangat antusias pada penampilan perdana ini. Diakuinya, meskipun bermain biola sudah dilakukannya sejak duduk dibangku kelas 4 SD, dia tetap merasa gugup karena tampil di hadapan orang banyak.
“Saya merasa nervous karena jujur jarang bisa datang ketika latihan. Apalagi 11 lagu ini harus bisa menyesuaikan dengan teman-teman lainnya,” kata siswi SMA Semesta kelas 10 ini. (luk/mg4)