Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Lingkungan melalui Metode SAL

Oleh: Fitri Rosalia, S.Pd
Guru SDN 02 Rowosari, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang

PENDIDIKAN merupakan suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyatakan, pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang diharapkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran materi Lingkungan adalah metode student active learning (SAL).

SAL adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa. Berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs dalam Suyatno, 2011:10).

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Pembelajaran aktif (active learning) adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan sesuatu dan berfikir mengenai apa yang dikerjakannya. Dengan demikian, esensi pembelajaran aktif sesungguhnya adalah belajar bagaimana belajar (Beattie, 2005). Penerapan active learning di kelas didasarkan pada prinsip bahwa belajar terbaik bagi siswa adalah dengan melakukan, menggunakan semua inderanya, dan mengeksplorasi lingkungannya. Terdiri atas orang, hal, tempat, dan kejadian yang terjadi dalam kehidupan nyata. Selain itu melalui belajar dari pengalaman langsung dan nyata hasil belajar akan lebih optimal dan bermakna bagi siswa (Stanford, 2007).

Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. Hasil belajar menurut Amir & Risnawati (2015: 5-6) adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar active learning.

Active learning atau dalam Bahasa Indonesia berarti pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang meminta siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran. Seperti berpikir, berdiskusi, menyelidiki, dan mencipta. Saat di dalam kelas, pembelajaran aktif akan bisa memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah, berjuang dengan pertanyaan kompleks. Kemudian membuat solusi, dan menjabarkan ide mereka dengan bahasa mereka sendiri melalui tulisan, diskusi, dan presentasi.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Arti sesungguhnya dari active learning adalah memaksimalkan segala sumber daya yang ada pada siswa untuk bisa memperoleh hasil belajar yang optimal. Agar bisa tercipta tujuan pemaksimalan potensi siswa, maka disusunlah langkah-langkah atau sintaks pembelajaran active learning, berikut tahapannya. Pertama, mulailah dari awal dengan sederhana. Pilih satu atau dua model teknik, selanjutnya modifikasi agar sesuai dengan tujuan pembelajaran di kelas.

Kedua, mulai dengan aktivitas yang menarik agar siswa bisa memperhatikan ke masalah dan materi yang menurut guru penting. Ketiga, tetapkan aturan agar sikap siswa terjaga dan partisipasi siswa relevan dengan pembelajaran. Keempat, perkenalkan aktivitas dan jabarkan manfaat belajarnya dan buat grup belajar.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Kelima, materi diutarakan oleh guru kepada masing-masing grup belajar. Keenam, siswa akan diberi tugas diskusi untuk menyelesaikan masalah dan akan dibatasi waktu tertentu. Ketujuh, diskusi pada grup belajar dilakukan dan melakukan kesimpulan. Kedelapan, adakan aktivitas tanya jawab. Panggil beberapa siswa atau grup belajar siswa untuk membagikan pemikirannya. Kesembilan, lakukan kesimpulan menyeluruh, penilaian, dan evaluasi.

Berdasarkan uraian di atas bisa disimpulkan bahwa active learning merupakan pembelajaran berusaha agar siswa selalu bisa proaktif dan giat dalam aktivitas belajar mengajar di kelas. Terutama pada saat mengerjakan materi, menemukan ide, memecahkan masalah, diskusi, dsb. (*)