DAERAH Istimewa Yogyakarta (DIY) selalu menawarkan berbagai destinasi wisata yang tidak boleh terlewat begitu saja. Di bulan Ramadan ini, tak ada salahnya untuk berkunjung ke Masjid Gedhe Mataram Kotagede yang terletak di Dusun Sayangan, Jagalan, Banguntapan, Bantul.
Masjid yang berdiri sejak zaman Kerajaan Mataram itu menjadi salah satu bukti penyebaran dan peradaban agama Islam. Selain untuk beribadah, masjid-masjid kuno juga sarat akan nilai sejarah.
Koordinator Urusan Rumah Tangga Masjid Gedhe Mataram Warisman mengatakan, Masjid Mataram Kotagede ini dibangun pada tahun 1587. Bahkan masjid ini telah ada sebelum Yogyakarta belum berdiri. Yogyakarta baru berdiri pada 1756, usai adanya Perjanjian Giyanti.
“Masjid Gedhe Mataram memenuhi dua fungsi masjid. Sebagai pusat kegiatan pengembangan agama Islam di pedalaman Pulau Jawa dan sebagai salah satu Catur Gatra Tunggal sebagai landasan Kesultanan Islam,” ungkapnya, Selasa (28/3/23).
Wisman menjelaskan, Masjid Gedhe Mataram pernah terbakar sekitar tahun 1900-an. Saat itu, kebakaran tak sampai menghabiskan bangunan Masjid Gedhe Mataram. Setelahnya, hanya bagian atap saja yang direhabilitasi.
Bahan kayu yang mudah terbakar awalnya diganti menjadi genteng soka atau genteng press. Namun, saat itu genteng soka dirasa terlalu berat. Hingga akhirnya diganti dengan genteng berbahan logam.
“Rehab bagian kerangka atap. Semua usuk, blandar, turun semua. Terus dipasang lagi yang masih layak. Ternyata yang masih layak 90 persen, yang diganti cuma beberapa saja. Jadi kayu zaman dahulu bagus, karena kayu itu kalau mau dipakai umurnya tertentu, harus sekian tahun. Menebangnya pun pada masa-masa tertentu,” imbuhnya. (cr4/abd)