Ita: Pengembangan Pariwisata tak Bisa Berdiri Sendiri

  • Bagikan
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (ANTARA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan bahwa pengembangan pariwisata tidak bisa berdiri sendiri. Menurutnya, perlu kerja sama dengan daerah-daerah sekitar.

“(Sektor pariwisata, red.) sudah mulai ‘recovery’, sudah mulai kembali lagi normal ya. Bahkan, mungkin sekarang bisa lebih,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Kamis (30/3/23).

Pemerintah Kota Semarang baru saja menandatangani kerja sama pengembangan pariwisata dan budaya dengan Pemkot Surakarta. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Wali Kota Semarang Ita dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersamaan dengan Kirab Dugderan.

“Kemarin sudah kerja sama dengan Mas Wali Kota Solo (Gibran, red.) terkait pengembangan pariwisata dan budaya. Diharapkan itu menambah program-program yang akan dilaksanakan di Kota Semarang,” paparnya.

Ita mengatakan akan melakukan kerja sama pariwisata serupa dengan kawasan Hinterland, yakni Kendal, Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang. Salatiga, dan Purwodadi atau biasa disebut Kedungsepur.

“Kemarin (Dugderan, red.) sebenarnya bareng kita akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan daerah ‘hinterland’, yakni Kedungsepur. Tapi ditunda nanti tanggal 2 Mei pas Hari Ulang Tahun Kota Semarang,” ucapnya.

Baca juga:  Hendi Siap Berikan TPU Gratis untuk Warga

Dengan kerja sama pemerintah daerah sekitar, Ia berharap bisa saling mendorong kemajuan pariwisata di daerah masing-masing. Misalnya kaitan dengan kegiatan atau perhotelan.

“Jadi, pariwisata sudah tidak bisa berdiri sendiri, tapi saling terkait. Contoh, destinasi wisata di Kabupaten Semarang kan banyak sekali, tapi orang tidak mungkin ‘stay’ hanya di Kabupaten Semarang,” katanya.

Apalagi, kata dia, hotel-hotel besar juga banyak dibangun di Semarang. Demikian pula Kendal yang kini mulai banyak mengembangkan sektor pariwisata.

“Bagaimana misalnya dibuat satu paket orang hadir di Kota Semarang selama 3-4 hari bisa mengunjungi daerah sekitar, termasuk juga ke Solo. (Waktu tempuh, red.) Semarang-Solo kan cuma 45 menit. “Ke depan, (pariwisata, red.) kita tidak berpikir hanya secara kota saja, tetapi berpikir secara regional, yakni Kedungsepur plus Solo,” pungkasnya. (ara/gih)

  • Bagikan