Oleh: Wigati, S.Pd.SD
Guru SDN 03 Asemdoyong, Kec. Taman, Kab. Pemalang
MATEMATIKA ialah ilmu pasti yang berkenaan dengan suatu penalaran. Perkembangan ilmu matematika tidak pernah berhenti, karena matematika masih dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Matematika memiliki keterkaitan dengan dengan konsep abstrak. Menurut Riedesel (1996:13-15), matematika merupakan pelajaran menghitung, pembangkitan masalah dan pemecahan masalah, menemukan dan mempelajari pola serta hubungan, dan sebuah bahasa. Menjadi cara berpikir dan alat berpikir, serta bangunan yang terus berubah dan berkembang. Matematika bermanfaat bagi semua orang, dan menjadi suatu jalan untuk berpikir merdeka.
Penerapan model pembelajaran make a match berbantuan spin pizza ini mampu membantu guru guna memberi pemahaman materi akar pangkat tiga kepada siswa serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Sebagian besar siswa memiliki asumsi bahwa matematika itu sulit dipelajari serta dikuasai, sehingga menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi mereka (Rachman, 2018).
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang kelancaran pembelajaran. Pentingnya siswa untuk memahami konsep akar pangkat 3 ini yakni agar siswa bisa mengerjakan soal pada tingkatan yang lebih tinggi tanpa berpikir serumit perhitungan manual. Di samping itu, akar pangkat tiga ini mempunyai korelasi juga dengan kehidupan sehari-hari.
Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran matematika tersebut adalah melalui penerapan metode pembelajaran make a macth. Model pembelajaran make a match berbantuan spin pizza dapat diaplikasikan pada pelajaran matematika di sekolah dasar sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal pada pelajaran matematika.
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match mampu melatih cara berpikir siswa menggunakan cara memasangkan jawaban yang sesuai. Model pembelajaran ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain. Menurut Shoimin (2014:99), kelebihan dari model pembebelajaran make a match yaitu pertama, suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran. Kedua, kerja sama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis, dan ketiga munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa dengan soal yang dibagikan.
Model pembelajaran make a match sangat efektif diterapkan karena dapat melatih siswa mencari pasangan dari kartu jawaban dan soal yang mereka dapatkan. Penerapan model pembelajaran sesuai untuk menyampaikan materi akar pangkat tiga pada siswa secara efektif. Pada penelitian ini diajarkan cara cepat untuk menghitung akar pangkat 3 secara sederhana.
Dengan memakai model make-a-match berbantuan spin pizza siswa cukup menghafal pola hitungan bilangan satuan yang cocok dari akibat pangkat tiga. Pada alat spin pizza yang dipakai untuk menghitung akar pangkat tiga ini akan disediakan bilangan 1 sampai dengan 0 dan hasil pangkat tiga berasal 1 sampai 10. Sehingga cara kerjanya siswa hanya perlu memasangkan bilangan satuan yang cocok dengan yang tertera pada soal.
Untuk memaksimalkan penggunaan metode make-a-match dengan cara seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, guru memakai alat bantu berupa spin pizza sebagai pemodelan kertas karton untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan soal akar pangkat tiga. Siswa juga tidak perlu menghafal banyak nomor lagi ketika telah memakai alat ini. (*)