Metode Power Teaching Dongkrak Pemahaman Keliling dan Luas Persegi Panjang

Oleh: Nurul Chikmah, S.Pd.SD.M.Pd
Guru Kelas SD Negeri Merak 1, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak

MATEMATIKA sebagai ilmu dasar berkembang pesat, baik dari segi materi maupun penggunaannya. Pendidikan matematika diharapkan dapat mengembangkan keterampilan siswa dan membangun karakternya dengan memberikan pengetahuan dari berbagai ilmu pengetahuan.

Namun kondisi di kelas III SD Negeri Merak 1 Kecamatan Dempet belum seperti yang diharapkan. Pemahaman siswa pada materi keliling dan luas persegi panjang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan siswa yang kurang selama pembelajaran. Hal ini tentu saja mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi matematika khususnya keliling dan luas persegi panjang. Untuk mengatasi kondisi tersebut, maka penulis mencoba menerapkan metode power teaching.

Buzan dalam Palasigue (2009) berpendapat bahwa power teaching adalah pendekatan pembelajaran yang berasal dari deskripsi neurolinguistic fungsi hemisphere otak kiri dan otak kanan. Selanjutnya Buzan menyatakan bahwa power teaching menekankan proses pembelajaran aktif, dimana membuat koneksi antara kedua hemisphere otak.

Strategi inti dari power teaching adalah bagaimana cara menarik perhatian audience dalam hal ini adalah peserta didik sehingga mereka lebih terfokus pada materi yang diberikan guru. Harus ada interaksi, karena metode pembelajaran yang ada selama ini cenderung menimbulkan kebosanan pada peserta didik.

Pembelajaran power teaching dimulai dengan menarik perhatian peserta didik dengan memberikan seruan sapaan kepada kelas, mengajar sambil melakukan gerakan-gerakan simbolik yang bermakna, saling mengajarkan pada peserta didik, pemberian skor penilaian terhadap aktifitas kelas, tangan terkatup dan memeriksa pemahaman peserta didik atas pelajaran.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh penulis adalah metode pembelajaran power teaching yang dikembangkan dengan beberapa modifikasi yaitu menghilangkan teknik scoreboard dan hand and eyes serta menambah teknik discuss-okay.

Teknik “discuss-okaydigunakan agar peserta didik dapat berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas. Jika guru berkata discuss, maka peserta didik menjawab okay, lalu membentuk kelompok dan menyelesaikan tugas. Kegiatan diskusi ini peserta didik dituntut dapat bekerja sama dan dapat saling mengajarkan sesama teman dalam kelompok.

Berdasarkan metode pembelajaran power teaching dan teori pembelajaran dibuatlah modifikasi sintaks pembelajaran metode power teaching sebagai berikut. a)Pendahuluan: Tahap ini merupakan proses memotivasi peserta didik mengawali proses pembelajaran, penyampaian tujuan pembelajaran, dan mengungkap konsepsi awal meliputi kegiatan sebagai berikut. 1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran peserta didik. 2. Menyampaikan metode pembelajaran power teaching beserta aturan mainnya. 3. Menyampaikan standart kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian, dan tujuan pembelajaran dengan teknik class yes. 4. Menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari atau hubungan materi dengan materi lain menggunakan teknik class yes. 5. Mengungkap apersepsi dengan teknik tanya jawab, selanjutnya disimpulkan guru dengan menggunakan teach okay, swicth atau mirror. b)Kegiatan Inti. Tahap ini merupakan proses merestukturisasi ide yang meliputi klarifikasi terhadap ide, mengkonstruksi ide dan mengevaluasi ide yang baru. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut. 1. Peserta didik berdiskusi sampai menemukan konsep dengan teknik discuss okay. 2. Peserta didik menjelaskan materi/konsep yang ditemukan kepada temannya dengan teknik switch. 3. Guru menguatkan/menyimpulkan materi/konsep dengan teknik teach okay, switch atau mirror. Tahap ini merupakan pengembangan materi dan aplikasi konsep. Pada tahap ini peserta didik diberi permasalahan yang harus diselesaikan dengan kegiatan sebagai berikut. 1. Peserta didik berdiskusi pada kelompoknya untuk mengerjakan soal dalam lembar kegiatan peserta didik dengan teknik discuss okay. 2. Peserta didik presentasi/menjelaskan penyelesaian soal kepada temannya dengan teknik switch. 3. Guru menguatkan/menyimpulkan penyelesaian soal dengan teknik teach okay, switch atau mirror. c)Penutup. Tahap ini merupakan tahap konfirmasi. Peserta didik diarahkan membuat rangkuman sebagai review pembelajaran yang dilakukan. Guru memperjelas kesimpulan menggunakan teknik teach okay, switch atau mirror. Evaluasi 1. Peserta didik diberikan tes lisan dan atau tes tertulis. 2. Peserta didik diberikan tugas rumah, yang harus diselesaikan di rumah dan dievaluasi pada pertemuan berikutnya.

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode power teaching didapatkan kondisi yang lebih baik dimana peserta didik kelas III SD Negeri Merak 1 Kecamatan Dempet meningkat kemampuanya dalam memahami materi keliling dan luas persegi panjang.(*)