Oleh: Munawaroh, S.Pd.
Guru SDN 01 Samong, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang
MATEMATIKA merupakan mata pelajaran yang diajarkan mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi (PT). Hal ini penting peranannya, untuk membantu siswa agar memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dengan kritis, cermat, efektif, dan efesien. Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika (Ahmad Susanto, 2016:186-187).
Bangun datar adalah salah satu materi dalam matematika yang mulai diajarkan di kelas 3 sekolah dasar. Sifat-sifat bangun datar merupakan bahasan yang ada dalam materi bangun datar. Bangun datar telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh penerapannya yaitu bentuk ubin yang menyerupai bangun persegi dan sisi meja menyerupai bentuk persegi panjang. Materi Bangun Datar merupakan materi lanjutan dari pengenalan macam-macam bentuk bangun datar beserta karakteristiknya masing-masing. Kemudian dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi masuk kedalam perhitungan luas dan kelilingnya.
Materi Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar sulit diserap oleh siswa kelas tiga SDN 01 Samong. Kondisi ini menggambarkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Selain itu, guru dalam proses pembelajaran sering menggunakan metode yang hanya berpusat pada guru (teacher centered), sehingga siswa hanya sebagai pendengar. Pembelajaran tersebut menjadi membosankan dan kurang menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, dalam memahami persoalan sifat-sifat bangun datar, diperlukan model pembelajaran yang menarik minat siswa. Sebagai inovasi, model example non example dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan kritis.
Example non example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada dalam gambar. Menurut Kurniasih dan Sani (2015, 32), example non example adalah model pembelajaran yang dirancang agar siswa memiliki kemampuan dalam menganalisis gambar dan memberikan deskripsi mengenai apa yang ada di dalam gambar.
Model example non example dapat memancing daya kritis siswa untuk menganalisis, mendeskripsikan, hingga menyimpulkan sesuatu yang terkandung dalam contoh (example) yang diberikan untuk mempelajari dan menguasai materi yang sedang dibawakan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang diharapkan.
Langkah-langkah yang dilakukan guru kelas tiga SDN 01 Samong dalam pembelajaran materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar adalah guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian guru menempelkan gambar di papan, memberi petunjuk, dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan dan menganalisa gambar. Melalui diskusi kelompok, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas dan tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
Melalui penggunaan model example non example, terbukti bahwa model tersebut dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar pada siswa kelas 3 SDN 01 Samong kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Siswa lebih aktif, kritis, dan senang dalam belajar. (*)