RATUSAN perantau asal Jawa Tengah di Sumatera Utara terlihat bahagia dan antusias, mengikuti mudik gratis Lebaran 2023 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Selain berkesempatan pulang kampung saat Lebaran, mereka juga bisa berhemat hingga jutaan rupiah untuk ongkos transportasi.
Seperti Giyatmin, yang membawa serta istri dan satu anaknya untuk ikut mudik gratis tahun ini. Jika tidak ada kepedulian dari Pemprov Jateng, ia harus mengeluarkan ongkos minimal Rp 3 juta untuk pulang ke kampung halamannya di Sragen.
“Kalau tidak ada mudik gratis ini, ya minimal habis Rp 3 juta untuk tiga orang. Itu naik bus dan hanya satu kali perjalanan, belum lagi nanti balik ke Medan lagi,” katanya Giyatmin, saat pelepasan rombongan mudik gratis dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Halaman Gedung Serba Guna, Medan, belum lama ini.
Mudik gratis tersebut, paparnya, menjadikan momentum hari Raya Idul Fitri tahun ini sangat spesial. Sebab, ia bisa berkumpul dengan keluarganya di tanah kelahirannya setelah 4 tahun tidak pulang. “Iya, senang sekali karena nanti bisa ketemu keluarga di kampung,” lanjut pedagang jamu itu.
Pemudik lainnya, Suptihatin, juga mengungkapkan hal serupa. Ia memperkirakan biaya transportasi untuk pulang ke Karangjati, Kabupaten Semarang, kampung halamannya dari Medan Rp800 ribu per orang. Tahun ini, ia pulang bersama satu anaknya.
“Alhamdulillah ini gratis. Terima kasih Pak Ganjar, karena saya bisa pulang kampung gratis. Kalau mudik sendiri biaya sekitar Rp 800 ribu per orang,” paparnya.
Program mudik gratis membuatnya lebih berhemat. Sehingga biaya yang seharusnya buat transportasi, dapat digunakan untuk berbagi dengan saudara dan sebagian ditabung.
“Uangnya untuk berbagi dengan keluarga, keponakan-keponakan di kampung. Dan, juga disimpan buat biaya anal sekolah,” ungkap perantau yang buka usaha bakso di Medan.
Sebagai informasi, program mudik gratis dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk warganya yang ada di Sumatera mengerahkan 30 bus. Terdiri dari 15 bus untuk Sumatera Utara, 5 bus untuk Sumatera Selatan dan 10 bus untuk Lampung.
Pelaksanaannya dimulai dari Sumatera Utara dengan titik pemberangakatan di Halaman Gedung Serba Guna Medan, Kamis (13/4). Ada sebanyak 800 pemudik yang ikut. Untuk Sumatera Selatan dan Lampung nantinya akan berangkat, Sabtu (15/4), dengan titik Kumpul di rest area Bandar Lampung. Diperkirakan ada 750 pemudik.
Dari Jakarta
Program mudik gratis dari Pemprov Jateng tersebut juga diadakan dari beberapa daerah. Termasuk dari Jakarta. Terbaru, Pemprov menggelar program mudik gratis naik bus dari Jakarta ke daerah di Jateng. Adapun peserta mudik gratis dimulai dari titik keberangkatan di halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII Jakarta Timur, Jakarta, Senin (17/4).
Sekitar 212 bus disediakan untuk warga Jateng di Jakarta, dengan kapasitas 10.338 penumpang. Bus tersebut berasal dari bantuan Gubernur Jateng bersama Pemkab/ Pemkot, Bank Jateng, Jasa Raharja, dan RS Moewardi.
Sarikin, pemudik tujuan Kebumen mengatakan, dirinya sangat terbantu adanya mudik gratis ini. “Sangat terbantu adanya mudik gratis. Penghasilannya minim. Sangat membantu,” kata dia.
Sarikin mengungkapkan, untuk sekali melakukan perjalanan mudik bila tidak gratis, dia harus mengeluarkan uang sekitar Rp300 ribu. Padahal, dia harus balik ke Jakarta nantinya sekitar Rp600 ribu. “Sangat senang adanya bantuan mudik gratis Lebaran,” ujar Sarikin.
Dia yang bekerja sebagai pramusaji di Jakarta ini biasa melakukan mudik setiap tahun. Sedangkan untuk mudik gratis sering ikut setiap tahun. Sarikin berterima kasih kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, karena kembali ikut mudik gratis tahun ini. “Sangat membantu adanya mudik gratis ini, Pak Ganjar. Matur nuwun, terima kasih,” ujarnya.
Tarmi, pemudik tujuan Temanggung mengatakan, mudik gratis ini sangat membantu dirinya selaku masyarakat kecil. “Kalau tidak gratis, satu tiket, satu orang, bisa Rp500 ribu bus biasa tujuan Temanggung. Mudik gratis sangat membantu banget. Setiap tahun mudik,” kata Tarmi ditemui di lokasi.
“Terima kasih, Pak Ganjar mudik gratis kepada rakyat kecil di Jakarta, pulang kampung ketemu keluarga di kampung. Terima kasih pak Ganjar,” ujarnya.
Ika Siti Kholifah, salah satu peserta mudik gratis Jateng ini mengaku senang bisa ikut program ini. Jadi dia bisa terbantu untuk mudik gratis.
“Terima kasih kepada Pak Ganjar jadi semuanya bisa terbantu ke kampung halamannya. Sudah dua kali ikutan (mudik Gratis Jateng). Sekali mudik bisa Rp1 juta, Rp2 juta. Adanya mudik gratis bisa hemat hingga Rp1 juta, Rp2 juta,” kata pemudik tujuan Purbalingga.
Lafiani, peserta mudik asal Jepara juga senang karena bisa mudik gratis. Sebab kalau tidak gratis, dia harus mengeluarkan uang sekitar Rp1,5 juta untuk sekali perjalanan bersama suami dan anak.
Sriyani, peserta mudik asal Kabupaten Wonogiri sudah sejak lama mendambakan bisa ikut program mudik gratis. Sebelumnya, dia beberapa kali gagal ikut program. “Alhamdulillah, bisa terlaksana. Mudah-mudahan, tahun besok ada lagi,” kata dia.
Sriyani sangat terbantu hingga 80 persen dari seluruh pengeluaran yang harus dikeluarkan saat perjalanan mudik tidak gratis. Sebab, bila tidak gratis, dia harus merogoh kocek sekitar Rp550 ribu untuk perjalanan Jakarta-Wonogiri. Sekali mudik dia bersama keluarga.
Ahmad Sochidi, pemudik asal Dukuhturi, Kabupaten Tegal, mengatakan adanya mudik gratis bisa berhemat hingga Rp2 juta. Saat ini, dia ikut mudik gratis bersama keluarganya.
“Alhamdulillah, sangat terbantu sekali. Karena perekonomian yang belum stabil. Saya sekali mudik kalau satu orang Rp400 ribu. Satu keluarga ada lima orang ya Rp2 juta. Sangat membantu,” kata dia.
Sochidi mengaku setiap tahun melakukan perjalanan mudik ke Kabupaten Tegal. Sedangkan ikut mudik gratis, akunya, baru tahun ini, mengingat proses ikut mudik gratis sangat mudah.
“Kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saya warga Tegal, merasa terbantu dan mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan segala langkah bapak (gubernur) dimudahkan, dan sukses selalu,” tandasnya. (hms/gih)