JAKARTA, Joglo Jateng – Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Kalam Walisongo Jabodetabek) menyelenggarakan mudik gratis ke sejumlah kota di Jawa Tengah. Sejak bakda Subuh para peserta mudik mulai berkumpul di sebrang Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Ketua Kalam Walisongo Jabodetabek, Abdul Rouf mengatakan mudik gratis bisa menjadi momentum memperkuat solidatiras, jaringan komunikasi dan persaudaraan alumni UIN Walisongo Semarang.
“Ini adalah mudik gratis pertama yang kita selenggarakan. Ternyata alumni UIN Walisongo yang berdomisili di Jabodetabek jumlahnya cukup banyak. ” ujar Rouf di Jakarta, Rabu (19/04/2022).
Rouf menambahkan, program mudik gratis ini diselenggarakan oleh organisasi Kalam Walisongo Jabodetabek dengan dukungan dan perhatian kepada para alumni. “Alhamdulillah tahun ini kami menyediakan 2 bis, peserta yang ikut berjumlah sekitar 70 orang.” Ujarnya.
Melihat antusiasme dari keluarga besar Kalam Walisongo Jabodetabek yang cukup tinggi, harapannya mudik gratis ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan solidaritas pengurus dan keluarga besar Kalam Jabodetabek.
“Semoga agenda mudik gratis kali ini bisa merajut silaturrahim dan memperkuat solidaritas diantara kita semua. Semoga pada tahun-tahun mendatang, jangkauan dan jumlah pesertanya juga bisa terus kita tingkatkan,” Imbuh Rouf.
Prof Dr Imam Taufiq MAg, Rektor UIN Walisongo menyambut baik kebersamaan para alumni yang berkhidmat di Jabodetabek untuk pulang kampung bersama ini. Nampak sekali nuansa kekompakan, kekeluargaan dan keharmonisan antar alumni lintas angkatan sealmamater dalam rangka silaturahmi menuju daerah kelahirannya.
Salah satu peserta mudik gratis tujuan Bojonegoro, Zainal Abidin Gopal mengatakan, dirinya merasa senang dengan adanya mudik gratis. Dengan adanya mudik gratis, dapat mengurangi pengeluaran biaya mudik.
“Bukan cuma membantu para perantau untuk mudik ya, tapi kita merasa ada jalinan silaturrahim yang diperkuat bahkan dibangun terus kultur kekeluargaannya meskipun sudah saling berjarak kesibukannya maupun tempat tinggalnya,” kata Gopal.
Nur Jannah, peserta mudik tujuan Kudus merasa bersyukur bisa menjadi rombongan mudik kalam jabodetabek. “Tentunya ini sangat membantu kami ketika arus mudik semakin padat dan pencarian tiket juga semakin susah. Penjadwalan mudiknya juga tepat, jadi efektif untuk alumni-alumni yang domisili di Jakarta,” terang Nur Jannah. (hms/rds)