Menjaga Kebugaran dan Kelincahan dengan Shuttle Run

Oleh: Arif Setiawan, S.Pd
Guru PJOK SMPN 3 Mranggen, Kab. Demak

SHUTTLE run adalah bagian dari jenis latihan yang cukup populer dan mengutamakan kecepatan, daya tahan, dan ketepatan. Tidak hanya itu, shuttle run juga melatih kontrol tubuh, kelincahan, hingga akselerasi ketika berlari. Shuttle run sering digunakan sebagai latihan dasar untuk berbagai cabang olahraga. Latihan ini difokuskan pada bagian otot paha, betis, pangkal paha, pinggul, hingga pada bagian luar.

Latihan lari bolak-balik yang digunakan untuk mengembangkan daya tahan dan kelincahan disebut shuttle run. Kelincahan atau agility adalah kemampuan untuk mengubah arah posisi tubuh dalam keadaan bergerak dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi tanpa kehilangan keseimbangan.

Dilansir dari situs web Very Well Fit, latihan shuttle run dapat membangun kecepatan, kelincahan, dan daya tahan tubuh. Kelincahan juga mesti dibarengi dengan gerakan efisien dan tenaga penuh, (Muchamad Windarto, 2020). Menurut Kirkendall (1980), Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah tubuh atau bagian tubuh yang lain secara cepat dan efisien. Sedangkan menurut Suharno (1992), kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah dan posisi tubuh sesuai dengan situasi yang dikehendaki dengan secepat mungkin.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Harsono (1993) mendefinisikan kelincahan sebagai kemampuan yang dimiliki tubuh untuk mengubah posisi dan arah secara cepat dan tepat waktu tanpa kehilangan keseimbangan maupun kesadaran akan posisi tubuh. Demi keberhasilan dalam melakukan shuttle run, harus diperhatikan teknik-teknik shuttle run atau lari bolak-balik tersebut, yakni sebagai berikut. Pertama, tempatkan penanda berupa balok kayu atau kerucut yang diletakkan pada titik tujuan sesuai jarak yakni 10, 20, dan 30 meter dari titik awal lari. Kedua, lari menuju titik 10 meter, menyentuh permukaan tanah, lalu kembali ke garis awal.

Ketiga, dilanjutkan dengan melakukan rangkaian gerakan serupa pada titik jarak 20 maupun 30 meter, lalu kembali ke titik awal. Keempat, lakukan urutan gerak tersebut sebanyak empat hingga enam kali dalam kurun waktu tertentu sesuai porsi latihan yang diinginkan.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Manfaat shuttle run bagi tubuh adalah untuk melatih lebih banyak otot, memperbaiki keseimbangan dan reflex, membakar lebih banyak kalori, membantu menurunkan berat badan. Kemudian menurunkan risiko cedera, menjaga kesehatan jantung, melatih kecepatan dan ketangkasan, serta meningkatkan kualitas tidur dan suasana hati. Studi dari American Journal of Epidemiology telah mengamati sekelompok remaja sehat yang berlari selama 30 menit dengan kecepatan sedang setiap pagi selama tiga minggu. Kemampuan tidur, suasana hati, dan konsentrasi mereka di siang hari diuji lebih baik daripada kelompok kontrol non-pelari.

Kebugaran jasmani adalah suatu kebutuhan yang harus kita penuhi agar tubuh kita dapat melakukan banyak aktivitas dengan baik. Kebugaran jasmani dapat dikatakan sebagai bentuk kemampuan fisik seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa kelelahan yang berlebihan dan tentunya masih memiliki cadangan energi. Semakin baik kebugaran jasmani seseorang, maka akan semakin baik juga kemampuannya dalam mengatasi aktivitas sehari-hari.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Bisa dikatakan bahwa kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor penentu kesehatan dan ketahanan tubuh. Dengan banyak berolahraga, maka tubuh akan lebih fit dan terhindar dari berbagai penyakit. Olahraga yang ringan dan mudah dilakukan oleh anak-anak adalah shuttle run.

Kelincahan juga merupakan hasil dari olahraga shuttle run. Karena nyaris semua olahraga menuntut kelincahan tubuh atlet. Tanpa ada kelincahan, olahragawan akan sulit mengubah arah dengan cepat dan tepat. Selain itu, ia juga bisa lekas kehilangan keseimbangan. Karena dengan kelincahan atau agility dalam olahraga, maka anak akan mampu mengubah arah tubuh secara efektif, cepat, dan cekatan. (*)