Media Styrofoam menjadi Ketertarikan dalam Belajar Lingkaran

Oleh: Surawan Nurhidayat, S.Pd. SD
Guru SDN 04 Susukan, Kec. Comal, Kab. Pemalang

MATEMATIKA memiliki peranan penting dalam membentuk dan mengembangkan keterampilan berpikir logis, sistematis, dan kritis. Untuk itu, sebagai guru harus profesional dalam menentukan media dan model pembelajaran yang menjadikan ketertarikan siswa dalam belajar matematika. Sehingga siswa dapat memahami konsep secara tuntas. Namun kenyataan yang terjadi media dan model belum diterapkan dalam pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik dalam pembelajaran yang berefek pada pemahaman yang minim.

Hal itu terjadi dari kelas bawah. Siswa merasa, matematika adalah suatu pelajaran yang sulit dan membingungkan. Sebagai guru yang ingin meningkatkan prestasi belajar siswanya, maka media styrofoam digunakan sebagai upaya meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar matematika materi Menghitung Luas Lingkaran.

Menurut Bruner (dalam Lambas, dkk, 2004:8) jika seseorang mempelajari sesuatu pengetahuan (misalnya suatu konsep matematika), pengetahuan itu perlu dipelajari dengan tahap-tahap tertentu. Tujuannya agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) orang tersebut. Dengan begitu, maka, proses pembelajaran akan berlangsung secara optimal.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Jika proses pembelajaran diawali dengan tahap enaktif (menggunakan benda-benda kongkret), dan kemudian, jika tahap belajar yang pertama ini telah dirasa cukup, peserta didik beralih ke kegiatan tahap dua. Yaitu tahap belajar menggunakan modus representasi ikonik (dalam bentuk bayangan visual, gambar, atau diagram). Selanjutnya, kegiatan belajar diteruskan dengan tahap belajar menggunakan simbolik (simbol-simbol abstrak). Pembelajaran yang sesuai dengan teori Bruner diatas dirancang agar mengaktifkan dan mengembangkan kreativitas anak.

Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Menurut Siti Adha dkk (2014:19), satu di antara beberapa cara untuk mengaktifkan siswa berinteraksi dengan materi ajar diperlukan suatu alat bantu yang disebut alat peraga. Sedangkan menurut Nana Sujana (2014:99), alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Langkah–langkah pembelajaran menghitung luas lingkaran pada siswa kelas VI adalah sebagai berikut. Pertama, guru menjalaskan materi lingkaran dengan panduan buku guru dan siswa. Kedua, guru mempraktekkan dengan benda konkrit untuk mencari luas lingkaran dengan menyiapakan  styrofoam 50 cm x 40 cm, lem, penggaris, pencil, kertas, tali, dan paku. Ketiga, membentuk kelompok kerja dan siswa diberi tugas untuk mencari luas tembereng dengan model styrofoam tersebut menjadi 2.

Buatlah lingkaran dengan Styrofoam dengan jari-jari 7 cm. Buatlah 2 jari –jari lingkungan yang membentuk sudut 90 derajat. Buat tali busur yang akan membentuk segitiga siku-siku dengan 2 jari-jari yang dibuat. Carilah luas segitiga yang terbentuk dari 2 jari-jari yang dibuat. Carilah luas seperempat lingkaran yang dibuat (ketemu 154 cm persegi). Carilah luas segitiga yang terbentuk dari 2 jari-jari dan tali busur (ketemu 24,5 cm persegi). Kurangkan seperempat lingkaran dengan luas segitiga siku-siku tersebut. Berapa hasinya? (ketemu 129,5 cm persegi).

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Hasil dari luas seperempat lingkaran dikurangi luas segitiga inilah yang dinamakan luas tembereng. Sedangkan luas seperempat lingkaran itu sebagai contoh luas juring. Tempelkan ¾ lingkaran, segitiga, dan tembereng pada styrofoam yang masih utuh. Model pembuatan alat peraga sangat disenangi, karena dapat melatih peserta didik untuk berkomunikasi lisan maupun tulisan.

Sikap percaya diri siswa meningkat. Selain itu memudahkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Aktivitas siswa pada proses kegiatan belajar mengajar dapat meningkat, lebih menarik, dan menyenangkan. Pembuatan alat peraga dapat meningkatkan kemampuan keterampilan dan hasil belajar matematika bagi siswa SDN 04 Susukan. (*)