Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model SAVI dengan Multimedia

Oleh: Risnowati, S.Pd
SDN 03 Kaliprau, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang

PROSES pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2015:167).

Susanto (2015:170) meyatakan bahwa pembelajaran IPA disekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan konsep IPA. Dengan cara tersebut maka tujuan pembelajaran yang diinginkan akan tercapai dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Untuk menetapkan alternatif tindakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, digunakan salah satu model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran SAVI (somatic auditory vizualusation intellectualy). Dalam menerapkan model SAVI dalam pembelajaran, guru menggunakan multimedia sebagai media. Mencakup teks materi, gambar, bagan, suara, animasi dan video yang dipadukan menjadi satu untuk membantu guru menyampaikan materi pembelajaran.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Menurut Shoimin (2014: 178) Pembelajaran model SAVI menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Auditory atau learning by hearing merupakan belajar dengan berbicara dan mendengar bermakna bahwa belajar haruslah melalui mendengar, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi. Visualization atau learning by seeing adalah belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Sedangkan intellectualy atau learning by thinking yaitu belajar dengan memecahkan masalah dan berfikir.

Model pembelajaran SAVI dipilih sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran IPA. Model ini memiliki kelebihan yaitu memunculkan suasana belajar yang baik, menarik, dan efektif mampu membangkitkan kreativitas dan meningkatkan kemampuan psikomotor siswa serta melatih siswa berpikir dan mengemukakan pendapat (Shoimin, 2014:182).

Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta memudahkan siswa dalam memahami materi, maka perlu didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang berkualitas. Mutimedia berasal dari kata multi (banyak) dan media, sehingga multimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media (Hosnan, 2014:114). Pembelajaran melalui multimedia adalah pembelajaran yang didesain dengan menggunakan berbagai media secara bersamaan seperti teks, gambar (foto), film (video), dan lain sebagainya. Semuanya saling bersinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Difinisi multimedia menurut Kustandi dan Sutjipto (2013:68) adalah alat bantu penyampai pesan yang menggabungkan dua elemen atau lebih media. Meliputi teks, gambar, grafik, foto, suara, film, dan animasi secara terintegrasi. Melalui penggunaan multimedia, pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, efektif, dan efisien.

Kegiatan pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik dan media dalam rangka membangun proses belajar. Antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal (Winataputra, dkk, 2007:1.21).

Menurut Shoimin (2014:178-180), ada empat tahap dalam model pembelajaran model SAVI. Yaitu persiapan (kegiatan pendahuluan), penyampaian, pelatihan, serta tahap penampilan hasil. Berikut penjabaran keempat tahap tersebut. Pertama, guru mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum. Kedua, guru mengorganisasi siswa menjadi enam kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan lima sampai enam siswa.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Ketiga, guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Keempat, siswa memperhatikan langkah praktikum yang ditampilkan guru dalam multimedia (visual). Kelima, siswa melakukan praktikum sesuai langkah yang telah dijelaskan guru. Keenam, siswa mendiskusikan hasil praktikum dan menuliskan hasil praktikum serta menjawab pertanyaan dalam lembar kerja secara berkelompok.

Ketujuh, siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Kedelapan, siswa bersama guru menyimpulkan garis besar hasil presentasi. Kesembilan, guru memperkuat hasil diskusi dengan menggunakan multimedia. Kesepuluh, siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dimengerti. (*)