IDIM Strategi Identifikasi dan Implementasi RPP Berproses Guru

Oleh: Suyoto, S.Pd.SD
Kepala Sekolah SD 2 Blimbing Kidul, Kec. Kaliwungu, Kab. Kudus

KUNCI sukses dalam keberhasilan pendidikan adalah guru. Guru adalah seorang manajer ruang kelas yang dituntut memiliki keterampilan dan kemampuan mengelola kelas yang efektif. Mutu guru dianggap sebagai faktor terpenting yang mempengaruhi proses dan hasil belajar pesertra didik. Menurut Sanjaya (2009), peran guru meliputi guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, serta guru sebagai evaluator.

Pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang luar biasa kompleks dan tidak mudah. Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2005 tentang guru pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok. Yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, penilaian pembelajaran. Kemudian memeriksa hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Salah satu penguasaan ketrampilan akan tertuang dalam kemampuan guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peningkatan kompetensi guru dalam membuat RPP yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Pengembangan profesional guru merupakan kunci keberhasilan bagi setiap guru. Salah satu definisi tentang professional development diungkapkan oleh seorang guru bahasa dari Amerika, Dale Lange (1990:250). Yakni “teacher development is a term used in the literature to describe a process of continual intellectual, experiental, and attitudinal growth of teachers”. Lebih lanjut, Lange menyebutkan bahwa professional development berlangsung secara berkesinambungan dari sebelum dan selama karir seorang guru.

Pengembangan professional guru sangat penting. Berdasarkan pengamatan dua tahun terakhir, guru SD 2 Blimbing Kidul banyak merancang dan melakukan kegiatan pembelajaran yang kontekstual. Yaitu kegiatan pembelajaran outing. Yakni kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru di luar kelas, bahkan di luar sekolah.

Melalui pengamatan formal dan terukur, bisa dilihat seberapa maksimal kegiatan pembelajaran outing tersebut berdampak positif bagi siswa. Kegiatan pengamatan secara informal juga menjadi wadah bagi kepala sekolah untuk mencari tahu seberapa maksimal hasil kegiatan pembelajaran outing bagi siswa. Berdasarkan kebutuhan untuk meningkatkan mutu, kegiatan outing menjadi maksimal bagi siswa.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Namun masih banyak ditemukan guru yang belum percaya diri untuk menyusun RPP kegiatan outing yang bermutu. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis menerapkan dan melakukan suatu strategi bimbingan dan pembinaan yang oleh penulis diberi nama Identifikasi dan Implementasi Diri (IDIM).

Saat melaksanakan metode lakon, latihan dan konsultasi, seorang guru akan menjalin hubungan komunikasi untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolahnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. Pertama, bagaimana strategi IDIM dapat meningkatkan pemberdayaan kompetensi guru dalam merancang kegiatan outing di SD 2 Blimbing Kidul? Kedua, bagaimana strategi IDIM dalam pemberdayaan kompetensi guru di SD 2 Blimbing Kidul bisa meningkatkan mutu pembelajaran outing.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan strategi identifikasi diri dan implementasi diri (IDIM) yang dapat meningkatkan pemberdayaan kompetensi guru dalam merancang kegiatan outing. Di samping itu, untuk mendiskripsikan strategi latihan dan konsultasi (lakon) dalam pemberdayaan kompetensi guru di SD 2 Blimbing Kidul yang bisa meningkatkan mutu pembelajaran outing.

Strategi IDIM adalah sebuah strategi inovasi pembinaan dan pembimbingan untuk menghasilkan sebuah RPP outing bersama. Yakni sebuah RPP yang dirancang berdasarkan satu kegiatan outing. Masing masing guru yang terlibat dalam suatu kegiatan outing berkolaborasi dan melaksanakan latihan bersama dalam menyusun RPP sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diampunya. Hasilnya dikonsultasikan ke teman guru yang berbeda muatan mata pelajaran untuk dikoreksi dan dilengkapi menjadi RPP outing bersama. (*)