Oleh: Dian Arisanti, S.Pd.SD.
Guru SDN 03 Karangasem, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang
BELAJAR menjadi kegiatan wajib yang dilakukan oleh setiap pelajar di sekolah. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan seseorang dalam usahanya memperoleh peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku.
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) menjadi salah satu muatan pelajaran pokok dalam pendidikan jenjang sekolah dasar. Keahlian guru dalam memilih dan menerapkan suatu strategi dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan dalam keberhasilan mencapai tujuan. Pemilihan strategi dan metode pembelajaran yang akan digunakan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, materi/bahan ajar, waktu, situasi, dan kondisi. Lalu fasilitas yang tersedia, juga kemampuan dan kepiawaian guru dalam menggunakan strategi, metode, dan media yang ada.
Selama ini metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran PPKn masih didominasi oleh metode ceramah. Karena dianggap paling sederhana dan mudah dalam menyampaikan informasi. Namun jika diterapkan pada anak seusia sekolah dasar, sering kali membuat bosan siswa.
Guru sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan siswa secara individu. Oleh karena itu, metode-metode modern perlu digunakan. Tidak hanya menekankan pada ranah kognitif saja, tetapi juga di ranah afektif dan psikomotor. Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PPKn adalah cooperative integrated reading and composition (CIRC). Yakni salah satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis. Dimana peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam membaca dan menulis.
Menurut Uno dan Muhammad (2011:115), CIRC merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang merupakan komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif (kelompok). Yaitu membaca materi yang diajarkan dari berbagai sumber dan selanjutnya menuliskannya secara kooperatif. Tujuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebagai berikut.
Pertama, membaca lisan, meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca. Yakni dengan membuat para siswa membaca untuk teman satu timnya dan dengan melatih mereka mengenai bagaimana saling merespon kegiatan membaca siswa. Kedua, kemampuan memahami bacaan. Penggunaan tim-tim kooperatif untuk membantu siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas. Ketiga, menulis. Pengembangan CIRC adalah untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pendekatan proses menulis yang akan banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas (Slavin, 2010:202-204).
Langkah-langkah pembelajaran CIRC yaitu sebagai berikut. Pertama, orientasi. Guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan, dan memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa. Kedua, organisasi. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan memperhatikan heterogenitas akademik. Lalu menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan juga tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran berlangsung.
Ketiga, pengenalan konsep. Mengenalkan suatu konsep baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Keempat, publikasi. Siswa mengkomunikasikan hasil temuannya, membuktikan, dan memperagakan tentang materi yang dibahas baik dalam kelompok ataupun di depan kelas. Kelima, penguatan dan refleksi. Pada fase ini guru memberikan penguatan materi yang dipelajari melalui penjelasan ataupun memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Langkah selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajarannya.
Dengan menggunakan metode CIRC ini, diharapkan siswa memiliki keterampilan dalam mengolah daya pikirnya. Selain itu mampu menuangkan ide menjadi bentuk karya yang bermanfaat, mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berikutnya dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan, serta peningkatan hasil belajar siswa dapat diraih secara optimal. (*)