Belajar Bangun Ruang Berbasis Augmented Reality untuk Kelas VI SD

Oleh: Ariyatun, S.Pd.SD
Guru SDN 02 Wanamulya, Kec. Pemalang Kab. Pemalang

PEMBELAJARAN matematika di tingkat sekolah dasar memiliki tujuan untuk menanamkan konsep matematika dengan benar. Penguasaan guru dalam materi dan penggunaan media memiliki peran penting dalam menciptakan pembelajaran yang kontekstual bagi siswa. Begitu pula dalam penggunaan strategi dan metode yang sesuai. Media pembelajaran dapat mengoptimalkan pengalaman belajar dan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya dalam belajar (Fitria dkk., 2020).

Pengembangan media pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya dengan menciptakan media karya sendiri yang efisien, menarik, dan sesuai kebutuhan. Pengembangan media pembelajaran perlu dilakukan untuk membantu siswa belajar secara mandiri. Khususnya dalam memahami konsep dasar bangun ruang.

Media yang dikembangkan tentunya harus menarik dan membuat siswa lebih aktif dalam belajar. Khususnya untuk memvisualisasikan bangun ruang dan menyelesaikan soal-soal matematika. Salah satu media yang sesuai untuk materi ini adalah dengan penggunaan augmented reality (AR) pada materi bangun ruang yang dapat memunculkan simulasi dan objek 3D dari bangun ruang.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Penggunaan teknologi augmented reality ini telah banyak diteliti untuk memaksimalkan visualisasi materi pembelajaran yang menarik untuk siswa sekolah dasar yang ada pada tahap operasional konkret. Produk media kartu baruang (belajar bangun ruang) berbasis augmented reality dikembangkan berbentuk kartu flash card dengan spesifikasi ukuran 8 cm × 12 cm dengan menggunakan kertas art paper 310 gram dan berjumlah 14 buah. Setiap kartu memuat informasi yang berbeda.

Pada sisi depan kartu Baruang termuat judul konten (isi) kartu, gambar bangun ruang, dan QR code. Sedangkan sisi belakang kartu termuat judul, gambar bangun ruang, dan rumus bangun ruang yang digunakan sebagai gambar yang dipindai untuk teknologi augmented reality. Visualisasi bangun dari augmented reality inilah yang akan memberikan gambaran konkret pada siswa terhadap bentuk dan karakteristik tiap bangun ruang.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Kartu baruang berbasis augmented reality dilengkapi dengan aplikasi baruang yang akan membantu proses pemindaian teknologi augmented reality dan QR code. Aplikasi baruang dapat diinstal pada smartphone android dengan minimal ruang penyimpanan memiliki kapasitas kosong sebesar 200 MB. Aplikasi ini mudah untuk diinstal dan sudah banyak digunakan. Begitu pula dalam digitalisasi pembelajaran untuk mempermudah akses berbagai sumber belajar.

Media kartu baruang berbasis augmented reality dapat melibatkan siswa untuk belajar mandiri dan aktif dalam penggunaan media dalam belajar matematika. Penggunaan media memiliki tujuan utama untuk memberikan kebermaknaan belajar dan memotivasi siswa agar memiliki kemauan untuk memperdalam pemahaman secara mandiri terhadap matematika. Media yang dikembangkan dapat merangsang proses pembelajaran yang memiliki iklim belajar menarik, santai dan menyenangkan.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Terkait pemanfaatan media kartu baruang (belajar bangun ruang) berbasis augmented   reality materi Bangun Ruang untuk kelas VI SD terdapat beberapa saran dalam hal pengoperasioan produk sebagai berikut. Pertama, pengguna harus memahami langkah awal mempersiapkan penggunaan media dalam pembelajaran. Kemudian selalu melakukan pengecekan kelengkapan komponen beserta media pendukung sebelum menggunakan media kartu baruang.

Kedua, guru hendaknya selalu mendampingi siswa ketika pembelajaran luring. Khusus dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru dapat memberikan siswa waktu lebih untuk mengeksplorasi aplikasi baruang. Tujuannya agar siswa lebih mengenal setiap komponen pendukung media kartu baruang berbasis augmented reality secara mandiri. Saran juga diberikan untuk pengembangan lebih lanjut, yakni pada media ini hanya dapat diterapkan untuk materi bangun ruang dengan KD tertentu. Sehingga dalam pengembangan selanjutnya dapat mempertimbangkan materi maupun muatan lainnya yang relevan. (*)