Oleh: Marlinda Mega Dwi Prastuti, S.Pd., M.Pd.
Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 2022
TUNTUTAN pendidikan pada era modern ini menuntut peserta didik mampu dalam segala bidang apapun. Tak terlepas juga pada pelajaran Fisika. Fisika yang merupakan pelajaran yang sering dianggap sulit oleh peserta didik akan lebih menarik jika dikemas dengan project based learning (PjBL). Menurut Widiastuti dkk (2021), pembelajaran PjBL dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada materi Ekosistem.
Pembelajaran PjBL ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik pada materi Pemanasan Global kelas X di SMA N 3 Sragen. Kreativitas menurut Tim Reality Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (2008:387) adalah kemampuan untuk mencipta. Sedangkan Menurut A. Chaedar Alwasilah dalam Ngainun Naim (2009:246), kreativitas adalah kemampuan mewujudkan bentuk baru, struktur kognitif baru, dan produk baru.
Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan dalam pembelajaran fisika, ditemukan fakta bahwa banyak peserta didik kelas X di SMA N 3 Sragen belum maksimal dalam menciptakan kreativitas. Dikarenakan sebagian dari peserta didik mengalami kesulitan dalam menuangkan ide dalam karya mereka.
Salah satu model pembelajaran yang dipercaya dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam merancang dan membuat sebuah proyek adalah PjBL. PjBL adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek (Wena, 2015:14).
Pembelajaran fisika materi pemanasan global kelas X merupakan materi yang sangat menyenangkan. Setelah mempelajarinya, banyak peserta didik yang berpendapat materi pemanasan global sangat berhubungan dengan kehiduan sehari-hari. Pembelajaran Fisika di kelas X ini dimulai dari menampilkan video yang berkaitan dengan pemanasan global di kehidupan nyata. Kemudian peserta didik diminta mengungkapkan perubahan musim yang terjadi di sekitar mereka yang menyebabkan naiknya suhu di permukaan bumi. Dari ungkapan pernyataan tersebut, diharapkan peserta didik mampu menciptakan suatu karya atau produk akhir hasil dari proses pembelajaran peserta didik sebagai solusi pemanasan global.
PjBL dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri mengungkapkan hasil produk yang diciptakan dari kreativitas peserta didik. Produk tersebut dapat berupa poster, infografis, dan juga pembuatan dan pengolahan sampah organik untuk mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
Selama melakukan pembelajaran fisika materi Pemanasan Global di kelas X SMA N 3 Sragen dalam program PPG Prajabatan 2022 Gelombang 1, guru merasakan kesulitan dalam membangkitkan kreativitas di dalam pembelajaran. Setelah model pembelajaran berbasis proyek dilakukan, peserta didik dituntut untuk belajar melalui pengalaman langsung berdasarkan masalah.
George Lucas Educational Foundation (2005) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya. Kemudian melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Terdapat beberapa keunggulan model pembelajaran PjBL apabila model ini dapat diterapkan kepada siswa. Antara lain pertama, membuat peserta didik termotivasi untuk belajar dalam pembuatan proyek. Kedua, membuat siswa lebih kreatif dalam pembelajaran dan mampu memecahkan masalah. Ketiga, meningkatkan kolaborasi, yaitu peserta didik memerlukan kerja sama dalam kelompok dan mampu membuat suasana menyenangkan. Keempat, membuat sikap ilmiah seperti teliti, jujur, tanggung jawab, dan kreatif.
Berdasarkan kelebihan model pembelajaran PjBL dapat membuat siswa lebih kreatif dalam pembelajaran, maka model ini akan dapat meningkatkan kreativitas siswa di dalam pembelajaran (Sari, 2017). Dengan keberhasilan PjBL di sekolah, maka untuk jangka pendeknya target pembelajaran materi pemanasan global kelas X dapat tercapai. Sedangkan untuk jangka panjang, dapat menjadi bekal hidup peserta didik untuk menghasilkan inovasi terbaik untuk kelangsungan bumi ini. (*)