Pati  

Geram, Tambang di Desa Lahar Ditutup Warga

Warga Desa Lahar menolak tambang
PERINGATAN: Warga Desa Lahar memasang spanduk penolakan tambang, Jumat (12/5). (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Pertambangan di Desa Lahar, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati ditutup paksa oleh warga setempat. Mereka geram lantaran tambang tersebut menganggu aktivitas warga sekitar.

Ratusan warga pun mendatangi lokasi tambang dan memasang spanduk bertuliskan “Masyarakat Desa Lahar Menolak Tambang Galian”. Mereka sebenarnya juga membawa portal besi untuk memblokir akses masuk areal tambang. Namun pemblokiran akses menuju tambang itu gagal dilakukan.

Sebelum menggeruduk lokasi tambang, warga terlebih dulu mendatangi Kantor Balai Desa Lahar. Perwakilan warga juga sempat beraudensi dengan pihak pemerintah desa (Pemdes) setempat. Namun pertemuan itu belum menemukan titik temu.

“Tuntutan warga agar akses tambang ditutup. Tambang ini sudah jelas merugikan masyarakat. Apalagi kerusakan di lokasi tambang itu sudah luar biasa,” kata perwakilan warga, Aan, Jumat (12/5/2023).

Dia menyebut bahwa aktivitas pertambangan di desanya itu menimbulkan sejumlah persoalan. Salah satunya memicu kerusakan jalan akibat lalu lalang kendaraan tambang.

“Jalan rusak akibat keluar masuknya kendaraan tambang yang membawa material. Bahan tambangnya jatuh sehingga jalannya jadi berlumpur saat hujan. Kemudian ketika kemarau jadi berdebu. Jadi kita sepakat penambangan itu ditutup. Tidak boleh beroperasi mulai hari ini dan seterusnya,” tegas dia.

Selain minta galian C ditutup permanen, warga juga meminta pihak penambangan bertanggung jawab. Yakni dengan melakukan reklamasi di lokasi yang ditambang sesuai dengan peraturan.

“Kami melihat tambang itu sudah diluar dari kewenangan izin yang diberikan. Karena yang namanya penambangan pasti ada reklamasi. Tapi itu tidak dilakukan. Artinya izin yang diberikan cacat,” jelas Aan.

Akses tambang yang disebut telah beroperasi sejak 2018 itu belum bisa ditutup permanen dengan portal. Pasalnya, lokasi tambang berada di perbatasan Desa Lahar dan Sumbermulyo. Sehingga membutuhkan kesepakatan antar desa.

Meksipun akses belum ditutup permanen, namun aktivitas pertambangan tersebut dilarang beroperasi.  Hal tersebut juga telah disepakati oleh pihak Pemdes setempat.

“Setelah nanti saya dengan Kepala Desa Sumbermulyo sudah berkomunikasi tentang akses jalan ke depo ini, bisa langsung ditutup total. Misalkan ada aktivitas lagi bisa dihentikan. Masyarakat boleh menghentikan mobil yang membawa material tersebut,” ucap Kepala Desa Lahar, Saru, saat menui warga di akses menuju tambang. (lut/fat)