Menggagas Metode MDLC pada Media Pembelajaran IPA di Sekolah

Oleh: Fathur Rahman, S.Pd.SD
Guru SD 1 Papringan, Kec. Kaliwungu, Kab. Kudus

TEKNOLOGI berkembang dengan begitu cepat di era globalisasi ini, sehingga memiliki dampak yang signifikan pada banyak bagian kehidupan. Bidang pendidikan ialah salah satu yang terdampak. Salah  satu  indikator  kunci  pertumbuhan  dan  kinerja  suatu  negara merupakan  pendidikan.

Dalam menyampaikan materi ilmu pengetahuan alam (IPA), guru seharusnya bisa menyesuaikan kecerdasan masing-masing anak dalam penyampaian pembelajarannya.  Untuk mempermudah dalam penyampaian materi, diperlukan alat bantu pembelajaran yang mudah diakses serta dapat mendukung proses pembelajaran. Salah satunya menggunakan aplikasi pembelajaran sebagai media pembelajaran.

Menurut (Ika W.  & Tias, 2017) dalam (Nata, 2021), Pembelajaran materi IPA merupakan pembelajaran yang tidak   hanya bersifat hafalan. Tetapi menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis. IPA merupakan ilmu yang membahas tentang pengetahuan alam semesta dan segala isinya. Baik tentang bumi, antariksa, makhluk hidup, dan proses kehidupan.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Untuk meningkatkan motivasi  belajar  siswa  serta  membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih  mudah dipahami  dan efisien,  siswa  memerlukan media  pembelajaran  sebagai  alat  bantu. Media pembelajaran dianggap penting. Karena penyampaian materi kepada siswa bisa lebih jelas dan akan mempermudah siswa memahami materi tersebut.

Proses pembelajaran yang saat ini digunakan masih kurang maksimal dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran tersebut siswa kurang dilibatkan secara aktif. Sehingga membuat  siswa  menjadi  cepat  bosan  dan  kurang  memahami  materi  yang  disampaikan. Media pembelajaran   berperan   sangat   penting   dalam   KBM. Pemanfaatan media dalam KBM dapat meningkatkan proses belajar siswa dan hasil belajar siswa.

Media pembelajaran memiliki fungsi untuk memvisualisasikan atau menjelaskan suatu materi yang sulit dipahami jika hanya menggunakan ucapan verbal. Media pembelajaran menjadi bagian penting bagi pengajar untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah. Melalui  pembelajaran IPA, siswa  didorong  untuk  meningkatkan keterampilan  berpikir  dalam  pelestarian  lingkungan, termasuk  kehidupan  hewan  dan  tumbuhan.

Materi IPA di sekolah dasar terdiri atas pengetahuan-pengetahuan alam yang terdapat di sekitar siswa (Ilhamdi, 2020). Akan tetapi, pembelajaran IPA yang berlangsung cenderung menghafalkan materi daripada eksplorasi (Rahmawati, 2022). Padahal, media dibutuhkan untuk pembelajaran lingkungan yang sesuai dengan masalah lingkungan (Ichsan, 2018). Yakni agar siswa dapat memahami dengan baik konsep tentang keadaan alam sekitar. Dimana pembelajaran tersebut juga sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran  IPA  bertujuan  untuk  mengembangkan kesadaran siswa tentang peran dan pentingnya IPA dalam   kehidupan  sehari-hari. Dengan adanya pembelajaran IPA, siswa dapat medapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk   kelestarian   lingkungan hidup   dan   solusi penanggulangannya.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

MDLC merupakan singkatan dari Multimedia Development Life Cycle. Yakni salah satu metode software engineering berbasis multimedia. Terdapat enam tahapan yang harus dilalui dengan baik dan runtut agar menghasilkan produk  multimedia  yamg  memiliki  kualitas  baik  dan  tepat  digunakan  dalam  pembelajaran.  Enam tahapan metode MDLC yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution. Berdasarkan tahap-tahap tersebut, dapat disimpulkan bahwa MDLC ini menghasilkan perancangan media pembelajaran IPA yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar pada siswa serta sebagai media interaktif   untuk proses pembelajaran yang lebih efektif.

Sasaran dalam perancangan media pembelajaran ini adalah kelas IV. Perancangan  yang  sudah  dibuat  pada  media pembelajaran ini pada menu kuis belum bisa menampilkan penjelasan jawaban dari soal. Untuk penyempurnaan perancangan dan pengembangan, perlu dilakukan perancangan lebih lanjut agar fitur-fitur yang ditampilkan pada media pembelajaran menjadi lebih baik dan menarik. (*)