KUDUS, Joglo Jateng – Project Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Projek (PJBL) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Masehi Kudus ini telah berjalan sejak dua tahun lalu. Seiring berjalannya projek tersebut, SMP itu terus berusaha untuk mereview efektivitas dan mengulas kendalanya.
Kepala SMP Masehi Margareta Hani Pramono menjelaskan, PJBL ini menjadi syarat untuk kelulusan, dihitung sebagai nilai prakteknya. Meski begitu, projek ini nasih menjadi pilot project. Sehingga masih perlu di review terus efektivitas dan kendalanya.
“Kami masih terus berusaha meningkatkan PJBL itu. Dua tahun masih terbilang singkat untuk melihat efektivitasnya,” terangnya.
Pihaknya menyampaikan, PJBL ini gayung bersambut dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) nya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). “Sebetulnya esensinya hampir sama. Tetapi di PJBL ini kami tidak sepenuhnya mengikuti P5,” lanjutnya.
Di PJBL ini, terdapat proyek kolaborasi beberapa mata pelajaran, para pelajar membuat respon terhadap permasalahan yang ada, baik itu produk ataupun aksi. Contohnya, saat gelar karya kemarin, pelajar SMP Masehi merespon kondisi iklim saat ini. Dalam proyek ini, pelajar diminta untuk menemukan permasalahan yang ada di sekitar, merespon, dan realisasi solusi.
“Yang penting proses mereka menemukan masalah, merespon, dan realisasi solusi. Misal hasilnya mereka gagal pun tidak masalah, yang penting prosesnya dan mereka paham. Itu juga menjadi proses pembentukan karakter,” imbuhnya. (mey/fat)