E-Comic Berbasis PBL untuk Pembelajaran IPS Lebih Menarik

Oleh: Bambang Aris Raharjo, S.Pd.SD
Guru SDN 01 Wanamulya, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang

ILMU  pengetahuan  sosial  (IPS)  merupakan  muatan  pembelajaran  yang  mengkaji  berbagai ilmu sosial untuk membentuk siswa yang memiliki kepekaan dan keterampilan sosial. Kemudian memiliki jiwa yang nasionalis, demokratis, serta sesuai dengan nilai-nilai bangsa dan hakikat manusia.

Melalui pembelajaran muatan IPS, siswa mendapatkan bekal tentang dinamika manusia. Baik tentang hubungan manusia dengan alam, maupun hubungan antar manusia. Dengan  peran  yang  penting, proses pembelajaran  IPS  membutuhkan fokus  dan upaya  yang  besar  dari  guru  untuk  mampu melakukan  transfer  belajar  secara  optimal.

Media pembelajaran berperan dalam membentuk kegiatan yang interaktif  antara  guru  dengan  siswa  maupun  siswa  dengan  sumber  belajar. Sehingga  pembelajaran  dapat terlaksana  secara  menyenangkan,  menarik,  dan  membantu  mengoptimalkan  potensi  serta  kemampuan siswa.

Hanya saja, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan media dalam   proses pembelajaran masih jarang dilakukan. Selain  itu,  selama  proses pembelajaran, guru  juga  kurang  mampu menjelaskan  materi  secara  konkret  dan  lengkap.  Terlebih  dengan  materi  muatan  IPS  yang  padat belum mampu  diuraikan  dengan  baik.  Hasil  analisis  karakteristik  siswa  di  lapangan  menunjukkan bahwa  mereka  merasa  bosan  dengan  pola  pembelajaran  yang  dilaksanakan  guru.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Penggunaan media serta metode yang monoton dan diperparah dengan kurang sesuainya konten pada media video, yang membuat siswa kehilangan motivasi dan tetap merasa kesulitan belajar. Siswa menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka tetap bisa belajar dengan buku sekolah. Tetapi siswa lebih tertarik dengan buku yang memiliki penjelasan  dengan visualisasi gambar dan berwarna.

Proses pembelajaran  yang  cenderung  menoton  kemudian  memberikan  dampak  pada  menurunnya minat belajar siswa  serta  menimbulkan  rasa  bosan  dalam  diri  siswa.  Hal tersebut berdampak buruk pada hasil belajar serta kualitas pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik untuk menunjang proses pembelajaran. Salah satunya yakni media pembelajaran berupa e-comic.

E-comic merupakan salah satu bentuk komik digital yang digunakan sebagai media penyalur pesan dalam bidang ilmu pengetahuan (Khotimah & Ratnawuri, 2021; Laksmi &  Suniasih, 2021). E-comic umumnya memiliki tampilan yang menarik dengan memuat gambar serta warna yang bervariasi. Tampilan gambar tersebut dapat digunakan untuk membantu guru dalam mengkonkretkan materi yang berisfat abstrak. Sebab, gambar-gambar mampu menimbulkan imajinasi dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Penggunaan media e-comic akan lebih efektif jika disertai dengan model pembelajaran problem based learning. Problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang relevan dengan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.   Dimana   model   pembelajaran   ini mengorientasikan  kegiatan pembelajaran  dengan  masalah  nyata  untuk  diselesaikan  siswa  menggunakan  berbagai  konsep materi pelajaran yang relevan.

Problem  based  learning menjadikan  siswa  sebagai  subjek  dan  pusat  dari  kegiatan  pembelajaran.  Dengan  belajar  dari  sebuah masalah,  siswa  dapat  terlatih  untuk  mandiri,  berinisiatif untuk  belajar, terbiasa berpikir secara  kritis, berpikir kreatif. Kemudian bertanggung jawab dalam menghadapi suatu masalah, serta secara aktif mengembangkan kemampuannya. Baik secara pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Kelebihan yang dimiliki problem based learning sebagai model pembelajaran dan e-comic sebagai media menjadi dorongan untuk dilakukannya pengembangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa media komik yang didasarkan model problem based learning dapat menjadi kombinasi yang sesuai dalam pembelajaran. Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa upaya pengembangan e-comic sebagai media pembelajaran layak   digunakan dan mampu mengoptimalkan hasil belajar yang dicapai siswa. Yakni dilihat dari peningkatan skor serta persentase ketercapaian hasil belajar siswa. (*)