KOTA, Joglo Jogja – Pawai Alegoris akan kembali digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, pada Sabtu (27/5) mendatang. Kegiatan itu dilakukan untuk mempromosikan dan mem-branding pariwisata selatan Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, Pawai Alegoris berhasil diselenggarakan pertama kali pada 2021 dengan tema Heritage in Harmony. Saat itu, pawai dilakukan secara tapping saat pandemi covid-19 bertempat di beberapa kawasan cagar budaya (heritage) di Kota Yogyakarta.
“Penyelenggaraan kedua pada 2022 dengan tema Harmony of Patirtana, pawai rakit di Sungai Gajah Wong. Sementara pada tahun ini akan dilaksanakan di kawasan Kotagede,” katanya kepada Joglo Jogja di Ruang Rapat Kominfo, Balai Kota Yogyakarta, Kamis (25/5/23).
Kawasan itu dipilih karena, Pemkot Yogyakarta sedang melakukan branding di tiga kawasan cagar budaya. Seperti di Kotagede, Kotabaru, dan Pakualaman.
“Untuk itu, penyelenggaraan Pawai Alegoris pada tahun ini kami laksanakan di kawasan Kotagede dengan mengusung tema Harmony of Kotagede. Tema tahun ini mengusung sejarah toponimi kampung-kampung yang ada di kawasan Kotagede, berdasarkan tokoh-tokoh yang ada di dalam toponimi kampung tersebut,” terangnya.

Dia berharap, ide dan gagasan itu dapat memberikan pengetahuan secara lebih luas tentang sejarah nama atau toponim kampung-kampung yang ada di kawasan Kotagede. Karena memiliki nilai kesejarahan tinggi dan otentik dalam peta sejarah berdirinya kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta. Adapun pawai akan dilangsungkan di Jalan Kemasan sampai di Jalan Mondorakan pada pukul 15.30 – 17.00.
“Perkiraan jumlah pengunjung 10-20 ribu bisa menyaksikan event ini, mengingat terbatasnya lokasi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Andrini Wiramawati menambahkan, kegiatan itu, merupakan salah satu event dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan di sektor selatan. Terlebih, menjadi aksi nyata dalam nguri-uri budaya dan mendukung eksistensi para seniman di Kota Yogyakarta.
“Selain itu harapan pemerintah Kota Yogyakarta juga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta. Sehingga nanti pada akhirnya akan berdampak positif bagi perekonomian warga Kota Yogyakarta yang bergantung pada sektor kepariwisataan,” demikian kata Andrini. (cr5/mg4)