Meringkas Bacaan melalui Think-Talk-Write

Oleh: Any Purwaningsih, S.Pd.
Guru SDN 01 Pelutan, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang

BAHASA Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat penting perannya dalam pembelajaran di sekolah. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara. Dalam mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran bahasa Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa. Yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

Belajar merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh setiap pelajar di sekolah pada waktu pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan seseorang dalam proses usahanya memperoleh suatu bentuk peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap. Kemudian kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan banyak hal serta saling mendukung juga saling berkaitan antara perangkat pembelajaran. Guru menyiapkan persiapan mengajar secara utuh. Yakni meliputi tujuan pembelajaran, materi, alat bantu mengajar, metode pembelajaran, bahkan alat evaluasi serta alat peraga yang harus digunakan.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran yang utama. Karena dengan bahasa, siswa dapat menimba ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta informasi yang ditularkan dari pendidik. Dengan kata lain, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan fondasi bagi kelas rendah menuju ke tingkat berikutnya.

Pemilihan metode pembelajaran harus mengindahkan beberapa faktor. Yaitu keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran seringkali tetap membutuhkan media pembelajaran untuk mendukung berjalannya metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi meringkas bacaan siswa kelas IV SDN 01 Pelutan adalah menggunakan metode think-talk-write (TTW).

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

TTW adalah berpikir, berbicara, dan menulis. Strateginya adalah pembelajaran yang dimulai dengan berpikir. Yakni melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi dan alternatif solusi, dan hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan laporan) (Hamdayana Jumanta, 2014:217). Tahapan-tahapan dari metode TTW ini adalah sebagai berikut. Tahap awal adalah guru menyajikan sebuah cerita fantasi untuk dibaca.

Tahap think (berpikir) dapat dilihat dari proses membaca teks bacaan, cerpen, dan lain-lain. Dalam aktivitas ini, siswa secara individu sudah berpikir mandiri untuk menyelesaikan masalah atau mencari solusi dengan bahasanya sendiri. Kemudian pada tahap talk, siswa berkomunikasi dengan bahasa yang mereka pahami sehingga berpotensi terampil berbicara dengan lingkungannya.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Tahap write (menulis) adalah tahapan dimana siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja. Aktivitas ini adalah mengonstruksi pendapat dari berbagai sumber (hasil berdiskusi dengan teman), kemudian mengungkapkannya pada tulisan. Setelah itu mempresentasikan pemikiran di forum diskusi untuk mendapatkan tanggapan dari teman-temannya.

Keunggulan metode TTW ini adalah mempertajam seluruh keterampilan berpikir visual. Kemudian mengembangkan pecahan yang bermakna dalam rangka memahami materi ajar, dengan memberikan soal open ended. Sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, melibatkan siswa secara aktif, membiasakan siswa berpikir, dan berkomunikasi dengan siswa yang lain. (*)