Oleh: Nur’aeni, S.Pd.
Guru SD N 02 Sokawati, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang
DALAM perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan olagraha (PJOK) yang baru, terdapat lebih banyak praktik yang dilakukan mengingatkan dan mengajak anak-anak agar selalu merefleksikan nilai-nilai luhur dalam olahraga. Menurut Sukintaka (2000:2), PJOK merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani.
Pendapat lain dari Wawan S. Suherman (2004: 23), PJOK adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kemudian mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, serta kecerdasan emosi.
Untuk menjadi seorang guru PJOK memang membutuhkan sebuah kreatifitas, ketekunan, dan daya mental juang yang tinggi. Ada beberapa teknik, serta tips agar kita dalam mengajar peserta didik dapat efektif, menyenangkan, dan menarik perhatian para peserta didik. Di antaraya pertama, siapkan mental dan Kuasai materi semaksimal mungkin. Awali dengan niat untuk mendidik peserta didik.
Kedua, pahami karakteristik peserta didik yang akan dihadapi. Ada karakter peserta didik yang sifatnya suka bercanda, tidak terlalu serius. Namun ada pula peserta didik yang lebih suka diajarkan sebuah permainan/game olahraga. Ada peserta didik yang malas bila diajarkan materi dengan topik lari, dan masih banyak lagi beberapa karakteristik lainnya.
Nah, kita harus secerdas mungkin mampu mengemas kelas yang kita ampu sesuai dengan karakteristik mereka. Sekarang bagaimanakah cara mengetahui karakteristik peserta didik kita? Jawabannya adalah tentunya dengan sering-sering megamati kegiatan mereka serta sering berbaur dengan peserta didik kita. Atau setidakya kita kenal dan hafal nama-nama adik didik kita.
Ketiga, update diri dan selalu kreatif agar dapat menyesuaikan dengan dunia peserta didik. Peserta didik sekarang ini sangatlah berbeda dengan jaman kita dahulu. Berbagai hal seperti media serta lingkungan memaksa mereka untuk mengalami suatu perubahan yang signifkan. Contohnya, anak sekarang sudah jarang kita jumpai bermain dengan permainan tradisonal seperti egrang, bentengan, dan petak umpet. Akan tetapi mereka asyik dengan gadget-nya, nongkrong di warnet, bermain game online, serta mengikuti perkumpulan organisasi di luar dunia sekolah.
Maka dari itu, kita sebagai pendidik khususnya guru PJOK harus bisa memahami secara detail sesuai dengan substansi tingkat kerutinan aktivitas keseharian anak didik kita. Dari segala informasi yang kita peroleh, barulah nantinya kita dapat mengaplikasikannya pada pembelajaran yang nyata pada saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) PJOK .
Keempat, pandailah membuat joke-joke ringan agar suasana pembelajaran menjadi santai. Guru PJOK harus pandai untuk membuat suasana belajar yang lebih santai tetapi mengena. Baik itu dengan melontarkan joke-joke kecil, cerita lucu, kisah hidup yang menggelikan, ataupun yang lainnya. Karena, suasana belajar yang santai akan membuat peserta didik kita menjadi senang, nyaman, dan tentunya akan selalu fokus pada apa yang sedang kita tampilkan di hadapan mereka.
Guru PJOK juga identik dengan disiplin yang tinggi. Tidak mengherankan pula jika banyak sekali guru PJOK identik dengan disiplin yang tinggi juga bersikap tegas di lapangan kepada peserta didiknya. Pada saat kita mendisiplinkan peserta didik, jangan menggunakan amarah yang besar. Tapi kita tertibkan mereka dengan sedikit bercandaan, dengan senyum sambil proses membenarkan. Demikianlah empat tips yang bisa kita implementasikan pada saat proses KBM. Empat hal tersebut bila dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan tulus maka dapat dipastikan proses KBM yang berjalan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. (*)