Literat yang Handal Siswa Kelas 6 dengan Sudut Baca Sekolah

Oleh: Sri Suliswati, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 2 Pecangaan Wetan, Kec. Pecangaan, Kab. Jepara

MEMBACA merupakan hal esensial dalam pelaksanaan proses belajar. Kemampuan membaca mutlak dibutuhkan dalam memperoleh pengetahuan. Kemampuan membaca bukan hanya sekedar membaca nyaring. Melainkan untuk digunakan dalam kehidupan nyata dalam memperoleh suatu informasi. Dengan kemampuan membaca, siswa dapat mencari suatu informasi secara tertulis. Singkatnya, kemampuan membaca siswa akan memengaruhi minat baca siswa.

Adapun faktor-faktor yang membuat minat baca menjadi rendah adalah kurikulum pendidikan dan metode pembelajaran yang digunakan tidak mendukung berkembangnya kompetensi literasi siswa. Kemudian banyaknya program televisi yang kurang mendidik dan kecanduan teknologi bermain. Selain itu, terdapat suatu kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih suka berbicara dan mendengar daripada dengan membaca dan menulis. Setiap siswa memiliki potensi yang berbeda dan beragam.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Sekolah wajib memberikan fasilitas secara optimal agar siswa bisa menemukan dan mengembangkan potensi siswa masing masing, misalnya melalui kegiatan wajib membaca. Yakni sebuah kegiatan dimana setiap hari siswa menggunakan 15 menit untuk membaca buku selain buku teks mata pelajaran sebelum pembelajaran dimulai.

Di SD Negeri 2 Pecangaan Wetan Jepara sendiri, minat baca siswa tergolong rendah. Kenyataan ini menjadi masalah yang menghambat siswa dalam belajar. Minat baca sangat dibutuhkan oleh siswa untuk memudahkan mereka dalam meningkatkan hasil belajar. Melalui membaca, belajar akan lebih bermakna. Kualitas belajar akan meningkat dan setiap kegiatan membaca akan lebih menyenangkan apabila tanpa adannya paksaan.

Kegiatan membaca akan memberikan efek yang positif dalam meningkatkan keterampilan menulis, serta mengembangkan ide yang memudahkan siswa dalam menyusun sebuah narasi. Untuk menumbuhkan minat baca siswa, pihak sekolah perlu meningkatkan inovasi dan meningkatkan fasilitasi. Salah satunya adalah dengan membuat sudut baca atau pojok baca di setiap kelas. Sudut baca dapat berupa kumpulan buku buku dengan kebutuhan setiap tingkatan kelas.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Buku buku bisa berbentuk buku ringan, cerita bergambar, dan lain lain (Philomena, 2018:93). Keberadaan ruang baca merupakan hal penting untuk menstimulasi siswa agar gemar membaca. Untuk itu, pihak sekolah perlu mengembangkan kembali sudut baca, dengan melibatkan semua pihak sekolah untuk terlibat secara aktif dalam menggunakan sudut baca. Itu disebabkan adanya kemampuan membaca yang berbeda-beda. Adapun tujuan adanya sudut baca adalah untuk menumbuhkan minat baca di kalangan siswa kelas VI SD Negeri 2 Pecangaan Wetan Jepara. Sehingga diharapkan mereka dapat menjadikan menjadi literat yang handal.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Proses sosialisasi pelaksanaan sudut baca dalam upaya menumbuhkan minat baca peserta didik kelas VI. Guru melaksanakan sosialisasi sudut baca dengan mengajak siswa untuk lebih sering membaca. Dalam hal ini, temuan di lapangan bahwa berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas, peran orang tua dikatakan masih kurang membiasakan membaca pada anaknya. Hal ini terjadi karena orang tua siswa menyerahkan proses pendidikan pada sekolah sepenuhnya dan kurang membantu memperhatikan proses pendidikan anak di rumah. Maka, proses sosialisasi merupakan penting sekali dalam mengenalkan siswa dengan sudut baca yang ada di kelas. Harapannya sudut baca dapat meningkatkan minat baca siswa sekaligus mendukung literasi sekolah yang bermakna. (*)