Pati  

Wagub Jateng Luncurkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Tluwuk

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen
PEDULI: Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Ketua Umum BKOW Jateng Nawal Arafah Yasin saat peluncuran DRPA di Balai Desa Tluwuk, Pati, Minggu (4/6/23). (HUMAS/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meluncurkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPA), di Balai Desa Tluwuk, Kabupaten Pati, Minggu (4/6/23). DRPA merupakan program pemerintah pusat yang disinergikan untuk menguatkan program Desa Sejahtera (Destara) yang dimiliki BKOW Jateng.

“Ini kita kolaborasikan. Kalau kita bicara sebenarnya Destara saja untuk kesejahteraan di desa saja, kalau nggak ada keramahan terhadap perempuan, nggak ada keramahan terhadap anak, maka sejahteranya dimana? Maka di sini kita gabungkan sekalian menjadi desa sejahtera yang ramah kepada anak, ramah kepada perempuan,” jelasnya.

Baca juga:  Pilkada Pati, Masa Kampanye Dua Bulan, Debat Sekali

Wagub menyambung, masyarakat di samping dilatih dengan ketrampilan agar bisa meningkatkan ekonomi keluarga, pemerintah desa juga didorong untuk menyelenggarakan tata kelola pemerintahan, pembangunan serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang terencana, menyeluruh dan berkelanjutan. Untuk pemberdayaan masyarakat, dalam program Destara diberikan pelatihan ketrampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa setempat.

“Bukan hanya ramah saja, tetapi mereka kita berdayakan, kita sejahterakan. Kita berdayakan dengan adanya pelatihan dari sini yg diinisiasi oleh BKOW bekerja sama dengan Baznas. Ada pelatihan nugget yang mana di Kabupaten Pati terkenal bandeng juwananya. Ini kita kerja samakan, diolah bukan hanya menjadi bandeng saja, tetapi menjadi nugget,” terangnya.

Baca juga:  Pj Bupati Pati Tinjau Bencana Tanah Bergerak

Untuk pencegahan kekerasan dan perlindungan anak, kata Wagub, di Desa Tluwuk sudah dibentuk tim relawan SAPA. Wagub meminta tim ini tidak hanya menunggu datangnya laporan. Sebab, banyak kekerasan yang terjadi, tapi tidak mencuat ke permukaan. Tim diminta inisiatif jemput bola dengan melakukan sosialisasi, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Misalnya mendatangi sekolah-sekolah.

“Ini kita harus kolaborasi, kerja sama, sehingga benar-benar 0 persen kekerasan terhadap perempuan dan anak. Juga saat ini  bukan hanya anak perempuan saja, tapi anak laki-laki juga rentan mendapatkan kekerasan, khususnya kekerasan seksual,” pesannya.

Baca juga:  Alun-alun Kembangjoyo Ditata Ulang

Ketua Umum BKOW Jateng Nawal Arafah Yasin mengatakan, program Destara sudah terlaksana di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah. Seperti Kabupaten Demak, Pemalang, dan Sragen. Tetapi saat itu belum bersinergi dengan program DRPA. Kabupaten Pati yang berkesempatan berkolaborasi dengan program DRPA.

“Program Destara pada tahun-tahun sebelumnya memang masih belum dikuatkan dengan konsep daripada ramah anak dan untuk saat ini kita akan melaunching yang sesuai dengan DRPA tersebut,” katanya.

Pelaksanaan program Destara, lanjutnya, diharapkan bisa memberi hasil maksimal. Sehingga mampu berkontribusi menurunkan angka kemiskinan Jawa Tengah. (hms/gih)