Oleh: Kamsiyah, S.Pd.SD
Guru SD N 1 Majalengka, Kec. Bawang, Kab. Banjarnegara
MEMBACA merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Ada pepatah mengatakan, “membaca adalah jendela dunia”. Banyak jenis bacaan yang dapat kita gunakan sebagai sarana untuk membaca. Antara lain buku, surat kabar, novel, dan lain sebagainya. Membaca merupakan salah satu metode untuk mendapatkan pengetahuan. Membaca juga membuat kita mengerti apa yang belum kita pahami.
Bagi siswa, membaca merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan membaca, siswa mendapat pengetahuan dan dapat memahami materi pembelajaran.
Kebiasaan membaca harus dikembangkan sejak dini. Kegiatan membaca dikenal dengan literasi. Kemajuan literasi dapat menjadi suatu indikator kemajuan suatu bangsa. Berdasarkan survey yang dilakukan Program for Internarional Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara kaitannya dengan literasi.
Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia tentu membuat kita prihatin dengan kondisi tersebut. Minat baca yang rendah tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun terjadi juga pada anak-anak usia sekolah. Apalagi pada masa sekarang ini, setelah dua tahun belajar daring selama masa pandemi siswa lebih banyak berinteraksi dengan gawai. Hal ini berpengaruh terhadap minat baca siswa. Siswa lebih senang menggunakan gawai untuk mengakses media sosial maupun untuk bermain game dari pada untuk membaca buku.
Minat baca memerlukan perhatian serta perasaan senang terhadap kegiatan membaca. Untuk meningkatkan literasi di sekolah, perlu diadakan pembiasaan membaca. Salah satu cara yang dapat dilakukan di sekolah sebagai upaya pembiasaan membaca yaitu Pojok Literasi atau sudut baca di kelas.
Guru bersama siswa bisa bekerja sama untuk membuat pojok literasi. Siswa perlu dilibatkan dalam membuat pojok literasi agar merasa memiliki dan akan menggunakannya dengan perasaan gembira.
Pojok literasi bisa dibuat dengan cara menghias dinding kelas dengan berbagai hiasan atau ornamen yang indah dan menarik. Di pojok kelas dibuat area atau tempat untuk membaca. Area tersebut bisa menggunakan pembatas dari berbagai alat atau benda. Dapat pula menggunakan barang bekas seperti botol minum yang diisi dengan tanah kemudian dihias agar lebih indah dan menarik.
Area membaca dibuat semenarik mungkin agar siswa merasa nyaman dan tertarik untuk membaca. Selain area membaca, guru juga perlu menyiapkan berbagai bacaan yang menarik berupa buku bacaan ataupun majalah anak yang tidak hanya menarik, tapi juga mendidik.
Guru perlu mendampingi siswa dalam kegiatan membaca di pojok literasi. Melalui pojok literasi guru juga dapat memberikan bimbingan kepada siswa yang mempunyai kemampuan membaca yang rendah.
Kegiatan membaca di pojok literasi dapat dilakukan pada pagi hari sebelum mulai kegiatan pembelajaran. Selain itu pada saat istirahat, maupun pada saat siswa memiliki waktu luang setelah mengerjakan tugas dari guru.
Dengan pojok literasi, siswa diharapkan memiliiki minat baca sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca. Dengan meningkatnya kemampuan membaca, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Semoga bermanfaat. (*)