Oleh: Siti Fattaliyati, S.Pd.Sd
Guru SDN Ngelokulon 1, Kec. Mijen, Kab. Demak
PENDIDIKAN menjadi salah satu faktor utama untuk kemajuan suatu bangsa. Namun sebagian orang masih kurang menyadari akan pentingnya pendidikan untuk kehidupan. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat berpikir seseorang. Sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa akan meningkat serta berkualitas jika pendidikan yang ada di bangsa tersebut baik dan berkualitas.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada di bangsa ini. Tetapi mutu pendidikan tidak akan maju apabila tidak didukung dengan faktor-faktor yang lain. Salah satu faktor pendukung di antaranya adalah kualitas tenaga pendidik. Peran seorang pendidik menjadi faktor utama untuk memajukan mutu pendidikan yang ada. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa akan meningkat jika seorang guru mampu menyajikan kreativitas dan gagasan baru dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Namun, sebagian besar guru masih menggunakan metode, model, dan pendekatan tradisional dalam proses pembelajarannya. Penggunaan metode, model, dan pendekatan yang menarik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas 3 SDN Ngelokulon 1 Mijen Demak dalam materi Penjumlahan Bilangan pada Garis Bilangan menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Banyak siswa yang kesulitan dan kebingungan dalam memahami pelajaran. Pembelajaran yang berlangsung pun cenderung tidak efektif. Maka, salah satu solusi yang bisa digunakan adalah dengan model pembelajaran picture and picture.
Menurut Shoimin sebagaimana dikutip oleh Riris Saniati, dkk. (2018), pembelajaran dengan model picture and picture adalah cara mengajar dengan memberikan gambar yang diurutkan menjadi urutan yang logis. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai unsur utama dalam proses pembelajaran.
Penggunaan gambar dalam pembelajaran memang mempermudah pemahaman materi ajar. Selain karena dapat meningkatkan interaksi dalam kelas, penggunaan gambar dapat mengurangi kejenuhan para siswa.
Secara umum, penerapan model pembelajaran ini mengajak siswa untuk mengurutkan gambar-gambar tertentu menjadi satu urutan yang sesuai dengan materi ajar. Sebagai contoh, dalam pembelajaran geografi, siswa diberikan beberapa gambar yang berkaitan dengan proses terjadinya hujan. Lalu mereka mengurutkannya dengan benar.
Model pembelajaran picture and picture berfokus pada penggunaan gambar secara acak agar kepekaan siswa terhadap materi menjadi lebih komprehensif. Suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan tidak monoton. Sehingga dapat membantu siswa memahami materi ajar dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Bermain dengan visual akan meningkatkan pengetahuan siswa terhadap materi ajar. Siswa menjadi tidak jenuh dengan pembelajaran yang terfokus pada tekstual seperti buku ataupun narasi bapak/ibu guru. Selain itu, penggunaan visual juga dapat membantu siswa mengingat materi ajar dengan lebih baik. Siswa tidak hanya terhenti pada pemahaman teoritis. Tetapi dapat membayangkan apa yang telah dipelajari sebelumnya. (*)