Pengalaman Sendiri dapat Meningkatkan Hasil Belajar PAI

Oleh: Nurali Mustofa, S.Pd.I., M.A
Guru SDN 03 Mulyoharjo, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang

PENDEKATAN dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan serta cara mendekati siswa dan mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri. Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik pengkajian bahan pelajaran yang akan digunakan pada saat pengkajian bahan pelajaran. Baik secara individual maupun kelompok.

Proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode dan pendekatan sistem dalam pembelajaran. Karena apabila sudah menggunakan kedua sistem di atas, maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik. Dalam pembelajaran, metode dan pendekatan tidak bisa dipisahkan. Kedua unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan.

Hasil pengamatan menunjukkan siswa SDN 02 Kebondalem dari kelas 1-6 menurun hasil belajarnya. Dikarenakan malas belajar, terlalu santai dalam mengikuti pelajaran. Sehingga penulis menerapkan pendekatan pengalaman yang bertujuan mengarahkan keberhasilan belajar dan memberi kemudahan kepada siswa untuk belajar berdasarkan minat siswa. Pendekatan pengalaman ini merupakan pemberian pengalaman keagamaan kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan pendekatan ini, siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan. Baik secara individual maupun kelompok.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Dalam pembelajaran ibadah misalnya, guru atau pendidik akan menemui kesulitan yang besar apabila mengabaikan pendekatan ini. Siswa harus mengalami sendiri ibadah itu dengan bimbingan gurunya.

Belajar dari pengalaman jauh lebih baik daripada hanya sekedar bicara, tidak pernah berbuat sama sekali. Pengalaman yang dimaksud disini tentunya pengalaman yang bersifat mendidik. Memberikan pengalaman yang edukatif kepada siswa diarahkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Menurut Hoover (2000), mentakrifkan pembelajaran berasaskan pengalaman adalah wujud apabila individu tersebut terlibat secara kognitif, afektif, dan bertindak memproses pengetahuan, kemahiran dan sikap di dalam situasi pembelajaran yang dikategorikan sebagai pelibatan aktif pada tahap yang tinggi. Menurut Hamalik (dalam Fathurrohman, 2015:136-137), beberapa hal yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran experiental learning adalah sebagai berikut.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Pertama, guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar yang bersifat terbuka (open minded) mengenai hasil yang potensial atau memiliki seperangkap hasil-hasil tertentu. Kedua, guru harus bisa memberikan rangsangan dan motivasi pengenalan terhadap pengalaman.

Ketiga, siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok-kelompok kecil atau keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman. Keempat, para siswa ditempatkan di dalam situasi-situasi nyata pemecahan masalah.

Kelima, siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat keputusan sendiri, serta menerima konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut. Keenam, keseluruhan kelas menyajikan pengalaman yang telah dipelajari sehubungan dengan mata pelajaran tersebut. Tujuannya untuk memperluas belajar dan pemahaman guru dalam melaksanakan pertemuan yang membahas bermacam-macam pengalaman tersebut.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah kelangsungan belajar mengajar. Dengan penerapan pendekatan pengalaman di SDN 02 Kebondalem, maka hasil belajar meningkat. Begitu juga dapat meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri. (*)