SLEMAN, Joglo Jogja – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pangan di masyarakat. Sebab, mendekati lebaran Iduladha 1444 H, beberapa komoditas di Bumi Sembada diwaspadai mengalami kenaikan.
Kepala Disperindag lewat Kepala Bidang (Kabid) Usaha Perdagangan Nia Astuti mengatakan, menjelang Iduladha harga beberapa komoditas perlu diwaspadai. Salah satunya kenaikan harga telur.
“Karena telur nanti masih dibutuhkan untuk hajatan. Cabai juga dibutuhkan untuk bumbu olahan daging,” tuturnya, Rabu (21/6).
Saat ini harga telur ayam di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Sleman dijual dengan harga rata-rata Rp 29 ribu per kilo. Telur ini diwaspadai mengalami kenaikan karena faktor hajatan sekaligus produksi di tingkat peternak cenderung menurun.
Sementara cabai rawit merah rata-rata di pasar tradisional dijual dengan diharga Rp 32 ribu/kg. Cabai merah keriting Rp 23.625 ribu/kg dan cabai Merah besar Rp 33.571 ribu/kg. Sementara rawit hijau harganya Rp 38.750 ribu/kg.
Nia mengatakan, harga kebutuhan pangan di masyarakat yang sekarang terpantau sudah naik adalah daging ayam yang sudah menembus Rp 40.125 per kg. Harga tersebut mengalami kenaikan Rp 1.250 per kg dibanding hari sebelumnya.
“Imbauan kepada masyarakat belanja secukupnya. Tidak perlu panik,” ungkapnya.
Terpisah, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengungkapkan, sebelumnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan berupaya untuk mensinergikan langkah. Hal itu untuk mengendalikan harga dan menjaga ketersediaan stok atau pasokan kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman.
“Saat ini kita bersinergi untuk menentukan langkah yang harus dilakukan menjelang Iduladha. Ke depan TPID tidak hanya menyasar persoalan yang memicu gejolak harga melalui pendekatan yang bersifat jangka pendek. Namun secara bertahap direncanakan mulai menyentuh pada solusi atas berbagai persoalan yang bersifat struktural,” katanya.
Pihaknya juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dengan kegiatan ekonomi, untuk mengimbau masyarakat agar tidak menimbun dan melakukan beli panik menjelang Iduladha. Selain itu, harus dilakukan pemantauan harga dan ketersediaan di lapangan.
“Saya berharap OPD terkait perlu melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok di lapangan. Hal itu, untuk mengantisipasi kemungkinan naiknya jumlah kebutuhan yang diikuti dengan kenaikan harga komoditas. Sebab kenaikan harga tersebut akan berimbas langsung dan memberatkan masyarakat,” pungkasnya. (bam/mg4)