Penanaman Nilai Religius Bersyukur dengan Pembiasaan Berucap Alhamdulillah

Oleh: Lutfiana, S.Pd
Guru PAIBP SDN 02 Wonokromo, Kec. Comal, Kab.Pemalang

PENANAMAN nilai–nilai karakter merupakan suatu visi dan misi pada setiap lembaga pendidikan. Dalam pendidikan karakter terdapat nilai religius, nasionalis, integritas dan gotong royong.

Penanaman nilai–nilai religius pada siswa sekolah dasar sangat menetukan karakter anak. Nilai kejujuran, ketaatan beribadah, dan syukur merupakan pondosi yang harus diperkuat sejak dini.

Dalam proses belajar mengajar untuk mengukur penyerapan materi sebagai indikator keberhasilan, guru memberikan tugas–tugas baik secara tulis maupun lisan. Hal itu direspon oleh anak dengan penolakan, tawaran, dan keluhan. Untuk mengatasi hal tersebut, alternatif solusinya yaitu dengan pendidikan karakter.

Penaman karakter diperlukan supaya siswa menerima tugas–tugas dari guru dengan senang hati, ikhlas, dan sadar akan tanggungjawab sebagai seorang siswa. Pendidikan karakter melalui penanaman nilai–nilai religius dengan selalu bersyukur berucap Alhamdulillah di setiap keadaan yang menjadikan jiwa tenang dan tidak mengeluh terhadap tugas–tugas yang harus diselesaikan.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Karakter dan pendidikan dasar memiliki hubungan yang sangat erat. Suyanto (Kurniawan, 2013:33) menyebut bahwa pendidikan dasar menjadi pondasi dalam menanamkan karakter kepada peserta didik pada usia dini dan sekolah dasar.

Nilai religius merupakan salah satu nilai karakter yang dijadikan sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama. Penanaman karakter religius dapat dikembangkan melalui tiga model pendidikan karakter. Yaitu terintegrasi dalam mata pelajaran, pembudayaan sekolah, dan ekstrakurikuler.

Penanaman karakter religius melalui integrasi dalam mata pelajaran. Dalam konteks ini, mata pelajaran yang memfokuskan untuk menanamkan karakter religius yaitu pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Nilai religius yang diajarkan sebagai pondasi dalam bertauhid yaitu penanaman nilai syukur dengan pembiasaan berucap Alhamdulillah.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Ghazali (2009:472) menjelaskan tiga bagian syukur, yaitu syukur hati, lisan, dan melalui perbuatan. Hal ini juga di dukung oleh Shihab (1996:215) yang menyebutkan bahwa syukur mencakup tiga sisi. Yaitu syukur dengan hari atau perasaan, dengan lisan atau ucapan, dan dengan perbuatan.

Syukur melalui hati yaitu yakin bahwa nikmat yang diperoleh semata-mata karena kebaikan Allah SWT. Kebaikan tersebut akan mengantarkan diri untuk menerima segala apapun yang terjadi dengan penuh rasa rela tanpa mengeluh atau menggerutu dan keberatan atas besar atau kecil nikmat yang diberi.

Syukur dengan lisan adalah sadar akan nikmat adalah dengan cara mengucapkan Alhamdulillah setra memuji Allah SWT. Anugerah apapun dikembalikan kepada kebaikan Allah SWT dengan mengucapkan Alhamdulillah.

         Manfaat bersyukur dijelaskan dalam surah An-Naml ayat 40. Husna (2013:28) juga dalam bukunya menjelaskan 5 manfaat syukur. Pertama, menuntun hati untuk ikhlas. Kedua, tumbuhnya rasa optimisme. Ketiga, membaiknya kualitas hidup seseorang. Keempat, membentuk hubungan persahabatan yang lebih baik. Kelima, mendatangkan pertolongan Allah SWT.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Dari penjelasan tersebut rasa syukur harus dimiliki sebagai hamba Allah yang telah diberikan segala kenikmatan dengan mengucap Alhamdulillah. Guru pendidikan agama Islam dan budi pekerti (PAIBP) mengajarkan siswanya untuk membiasaan mengucap Alhamdulillah sebagai bentuk syukur dan penerapan nilai religius.

Dengan pembiasaan berucap Alhamdulillah, jiwa anak–anak lebih lembut, sabar, dan iklas. Ketika mendapat tugas–tugas dari guru sudah tidak banyak yang mengeluh atau menawar dan mengerjakan dengan penuh tanggungjawab.

Siswa sudah menyadari bahwa dengan patuh terhadap perintah guru di sekolah dan selalu belajar akan menjadi pintar dan mendapat ridho Allah. Dengan bersyukur, tugas akan terasa ringan dan mudah untuk dilaksanakan. (*)