Oleh: Endang Setyowati, S.Pd.SD, M.Pd
Guru SDN Mlaten 1, Kec. Mijen, Kab. Demak
PENDIDIKAN mengemban misi yang cukup luas serta dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang teratur. Dengan pendidikan, manusia melaksanakan proses pembelajaran dan/atau cara lain sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya. Dalam Kongres Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara (1930) menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya dalam menumbuhkan budi pekerti, pikiran, dan fisik anak.
Hal yang perlu dilakukan sejak dini yaitu proses pendidikan karakter. Setiap manusia sebenarnya sudah memiliki potensi sejak lahir. Namun potensi tersebut tetap harus melalui bimbingan dan dikembangkan. Baik dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang merdeka belajar. Dimana ada program PPK (Penguatan Pedidikan Karakter) dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai. Antara lain religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan berintegritas.
Dalam pembelajaran matematika seringkali dilakukan tes pemecahan masalah kepada siswa. Di mana, setiap siswa berbeda cara satu dengan yang lain dalam memecahkan masalah. Dari berbagai perbedaan cara siswa menyelesaikan masalah matematika tersebut, guru dapat mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh siswa. Sehingga nantinya guru dapat mengoptimalkan langkah-langkah pembelajaran dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Siswa yang memliki kecerdasan intrapersonal cenderung pendiam dan soal yang diberikan belum semua terselesaikan. Sementara menurut Ulfatun Nisa 2020, siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi akan mampu memahami kemampuan dirinya sendiri dan bersifat mandiri. Mereka akan menemukan cara belajar mereka sendiri. Oleh karena itu komunikasi yang dilakukan oleh siswa dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi biasa dituangkan dalam bentuk tulisan, dan cenderung pasif dalam berbicara. Sehingga kemampuan komunikasi lisannya kurang.
Nilai karater integritas seorang siswa dapat terlihat dari sikap yang teguh dan tercermin dalam perilaku mereka yang mentaati peratran seolah, memakai seragam, serta mengumpulkan tugas tepat waktu. Kecerdasan intrapersonal era kaitannya dengan perasaan, emosi, serta segala jenis kemampuan terkait membedakan, menandai, memahami emosi, serta mengarahkan pada pola tingkah laku seseorang.
Kecerdasan intrapersonal merupakan bagian dari kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional meliputi cerdas dalam menyadari emosi, perasaan, dan motivasi diri. Kecerdasan intrapersonal jika diterapkan dapat mempengaruhi nilai siswa. Baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan yang terletak pada diri seseorang ditandai dengan kemampuan untuk memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kemampuan yang dimaksudkan adalah kemampuan untuk mengenali kelebihan pada diri, kekurangannya, keterbatasan diri, kecerdasan terhadap emosi atau suasana hati, keinginan, motivasi, maksud, dan tujuan. Juga mampu menghargai diri, serta mengendalikan diri.
Kemampuan ini juga meliputi kemampuan untuk menganalisis diri sendiri, tahu dengan baik tentang dirinya sendiri, apa yang diinginkan. Kemudian apa yang akan dilakukan, apa yang terbaik bagi dirinya, bagaimana memberikan respon terhadap situasi tertentu. Lalu menyikapinya dengan baik, serta intropeksi diri. Pemahaman diri ini sangat baik untuk membantu seseorang mengembangkan potensi dalam dirinya dan membantunya untuk dapat mengekspresikan diri dengan lebih baik, sehingga mampu berkarya secara optimal.
Kecerdasan intrapersonal memiliki manfaat yaitu membangun citra diri dan harga diri, mengendalikan emosi, serta mampu bertanggungjawab pada diri sendiri. Menurut Ulfatun Nisa (2020), siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi akan mampu memahami kemampuan dirinya sendiri dan bersifat mandiri. Mereka akan menemukan cara belajar mereka sendiri.
Oleh karena itu, komunikasi yang dilakukan oleh siswa dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi biasa dituangkan dalam bentuk tulisan, serta cenderung pasif dalam berbicara. Berdasar analisa di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal menunjukkan nilai karakter integritas yang rendah. (*)