Oleh: Amin Prajogo, SE, MM.
Guru Kewirausahaan SMK Negeri 1 Purwodadi, Kab. Grobogan
PEMBERITAAN di media massa yang mengulas tentang banyaknya pengangguran lulusan SMK membuat kita, guru kewirausahaan sangat prihatin dan selalu bertanya dari mana kabar itu berhembus dan sampel data diperoleh. Banyaknya lulusan SMK dikatakan menganggur karena dari data yang diulas itu hanya menyoroti tentang minimnya lulusan yang bekerja di instansi pemerintah tanpa mendata lulusan SMK yang melanjutkan kuliah, bekerja di tempat informal, dan berwirausaha.
Kewirausahaan dijabarkan dalam mata pelajaran Project Kreatif dan Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Purwodadi untuk kelas XII Kuliner 1 dan 2. Tantangan yang sangat urgent atau penting bagi lulusan SMK adalah bagaimana alumni tata boga jurusan kuliner bisa mandiri berwirausaha. Kemudian bekerja dan melanjutkan kuliah sesuai keinginan siswa setelah lulus dari sekolah.
Setiap awal pelajaran kelas XII, guru harus tanggap dalam memahami karakter peserta didiknya tentang apa yang akan dilakukan mereka setelah lulus sekolah. Guru harus dapat memetakan kemampuan dan keterampilan siswa agar mereka bisa menemukan jati diri dan keinginan yang dicita-citakan setelah lulus dari SMK.
Banyak salah persepsi bahwa lulusan SMK tata boga jurusan kuliner harus bekerja di rumah makan atau restoran saja. Karena berhubungan dengan jurusan mata pelajaran dan praktek siswa sehari-hari di sekolah. Padahal, lulusan SMK tata boga jurusan kuliner memiliki peluang yang sangat luas dalam mencari pekerjaan.
Ada beberapa kesempatan bekerja secara formal. Yaitu bekerja di rumah sakit untuk instalasi gizi yang membantu penataan menu dan penataan hidangan untuk pasien rumah sakit atau makan karyawan.
Selain itu juga bisa bekerja di perusahaan untuk mengatur hidangan dan tata hidang di perusahaan yang menyediakan menu makan untuk karyawan. Bisa juga bekerja di instansi pemerintah untuk membantu penanganan gizi buruk yang terjadi di masyarakat yang sekarang terkenal dengan stunting yang secara nasional masih sangat tinggi menyerang balita di Indonesia.
Kerja yang informal bisa dilakukan para siswa nantinya adalah bekerja di rumah makan, restoran, atau di hotel. Atau mandiri dengan berwirausaha membuka kuliner dengan memanfaatkan peluang tingginya minat masyarakat untuk membeli produk kuliner. Dapat pula menjual menu diet maupun makanan sehat bergizi melalui katering, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Tantangan yang terberat adalah membuka motivasi siswa setelah lulus dari pendidikan SMK. Langkah apa yang harus diambil mau bekerja, kuliah atau membuka usaha mandiri harus dipersiapkan guru dan memberikan pembekalan yang cukup untuk mengetahui minat dan bakat siswa. Bisa melalui observasi, tanya jawab, dan menyebarkan kuisioner terhadap peserta didik melalui pembelajaran kewirausahaan agar bisa memetakan minat dan bakat siswa. Hasil data tersebut ditabulasi untuk membantu guru untuk meningkatkan kompetensi untuk membimbing peserta didik dalam meraih mimpi yang lebih baik lagi. (*)