Oleh: Agus Kharir, S.Kom
Guru TIK SMA Negeri 1 Demak
DENGAN perkembangan zaman saat ini, maka semakin berkembangnya juga cara orang untuk mendapatkan pendidikan. Indonesia mulai memasuki dan menerapkan era revolusi industri 4.0. Dimana teknologi dan informasi dikemas dalam suatu mesin yang terautomatisasi, sehingga memudahkan orang untuk mengakses segala hal.
Kemdikbud membuat sebuah program bernama Making Indonesia 4.0 dan proyek infrastruktur konektivitas internet yang hampir merata di berbagai daerah Indonesia (Doni, 2019). Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dibuatlah portal Rumah Belajar Kemdikbud. Yaitu sebuah bimbingan belajar online gratis yang berisikan konten bahan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu para peserta didik mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK (Kemdikbud).
Portal Rumah Belajar menyediakan konten bahan belajarnya dalam bentuk yang interaktif dengan alat-alat pendukung. Seperti gambar, animasi, video, simulasi, dan bentuk buku digital. Simulasi-simulasi yang ada didalam portal Rumah Belajar membuktikan bahwa Kemdikbud sudah menerapkan revolusi industri 4.0. Dimana dapat dilihat dari penggunaan simulasi juga penggunaan AI (artificial intelegence) yang merupakan teknologi komputer yang dibuat selayaknya seperti kecerdasan manusia.
System integration berfungsi mempersatukan sistem big data yang menyimpan seluruh data pengguna mulai dari identitas diri hingga memori akan apa saja yang sudah di akses dalam fitur dan lain sebagainya di dalam fitur-fitur portal Rumah Belajar Kemdikbud. Rumah Belajar menggunakan orang terpilih dari 34 Provinsi di Indonesia yang akan ditunjuk sebagai Duta Rumah Belajar yang akan membantu Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemdikbud. Yakni untuk memberikan sosialisasi kegunaan portal Rumah Belajar sebagai media belajar yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) (Kemdikbud) dan minat mengakses portal Rumah Belajar.
Dengan di berikan kemudahan dalam mengakses Pendidikan tambahan, tujuan Kemdikbud akan tersukseskan apabila setiap individu memiliki keinginan untuk mengakses portal tersebut. Yang mana Kebanyakan peserta didik yang menempuh pendidikan formal akan mempunyai efikasi diri.
Yusuf dan Nurihsan (dikutip dalam Suwartini, 2016:41) menyatakan bahwa efikasi diri merupakan keyakinan diri (sikap percaya diri) terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan. Konsep efikasi diri berkaitan dengan prestasi peserta didik dimana yang mempunyai efikasi diri tinggi akan mempunyai kepercayaan diri bahwa dia akan mampu untuk mencapai hasil yang maksimal.
Instagram menjadi salah satu media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung dan berinteraksi dengan konsumen dengan fitur utama yang menyajikan penampilan suatu konten/informasi/hal yang menarik secara visual. Yaitu berupa foto dan video singkat berdurasi sekitar 1 menit.
Dimulai dari fitur utama yang menampilkan konten secara visual berupa foto dan video, pengguna yang cukup banyak dan aktif di Indonesia, gratis digunakan bagi pengguna dan pengoperasian aplikasi yang cukup mudah bagi pengguna Instagram. Melihat bahwa para peserta didik yang sangat membutuhkan pendidikan non-formal berupa bimbingan belajar untuk meningkatkan efikasi dirinya sebagai faktor internal dan pengenalan portal atau promosi melalui konten pada akun Instagram Rumah Belajar sebagai faktor eksternal dapat memberi pengaruh terhadap minat mengakses portal Rumah Belajar dengan fitur-fitur yang sudah disediakan oleh Kemdikbud.
Portal Rumah Belajar yang dibuat secara khusus dan gratis untuk para peserta didik dan guru dimaksudkan untuk menjadi pilihan utama dan membantu proses bimbingan belajar tambahan pemanfaatan Portal Rumah Belajar dapat mendukung proses pembelajaran TIK dengan terbentuk keyakinan diiri siswa dengan tata Kelola Instagram siswa yang terkoneksi portal Rumah Belajar. (*)