Oleh: Sri Wahyuni, S.Pd.
Guru Kimia SMA Negeri 1 Demak
MEDIA pembelajaran merupakan komponen penting dalam pendidikan. Media dapat digunakan untuk proses memberikan informasi dan membantu pendidik untuk menyampaikan materi kepada siswa dengan mudah supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Media pembelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia banyak berisikan konsep yang susah untuk dimengerti oleh peserta didik. Sebab berhubungan dengan reaksi, hitungan, dan konsep yang sifatnya abstrak.
Siswa berpendapat, kimia ialah pembelajaran yang sulit untuk dipahami dan membosankan. Sehingga siswa sulit untuk memahaminya. Penyebab dari kesulitan yang dialami siswa adalah karena selama proses pembelajaran guru menyampaikan materi dengan diskusi dan ceramah. Sehingga peserta didik kurang tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran kimia di kelas X. Siswa bosan, mengantuk, dan mereka tidak betah belajar di dalam kelas.
Hal ini dikarenakan, dalam proses pembelajaran pendidik lebih dominan melaksanakan metode ceramah serta diskusi dalam memberikan materi pembelajaran. Guru menggunakan sumber pembelajaran dari buku paket dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Kemudian dibantu oleh media pembelajaran berupa spidol dan papan tulis.
Materi pembelajaran kimia lebih banyak memuat konsep-konsep yang sifatnya abstrak. Maka peserta didik agak kesulitan untuk memahaminya. Media pembelajaran seperti buku paket dan LKPD dapat menunjang proses pembelajaran. Namun dalam penerapannya terdapat masalah yang dihadapi pendidik.
Hal ini disebabkan guru hanya menggunakan media pembelajaran yang manual. Yaitu berupa papan tulis dan hanya materi tertentu yang menggunakan media Power Point untuk menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga pendidik mengalami kendala dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa.
Pendidik mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran kimia dalam materi Reaksi Reduksi dan Reaksi Oksidasi, siswa memiliki ketertarikan ketika belajar yang cukup rendah. Hal ini disebabkan oleh materinya sifatnya abstrak, menekankan pada konsep, reaksi-reaksi, dan hitung-hitungan.
Hal ini semakin menghawatirkan, dimana pendidik mengalami keterbataan waktu dan kemampuan dalam membuat media pembelajaran yang menarik. Sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang rendah.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, bisa diamati bahwa hanya sebagian siswa yang aktif menanggapi penyampaian materi dari pendidik. Bersamaan dengan pengamatan, peneliti juga mewawancarai siswa berkenaan dengan proses pembelajaran serta media pembelajaran yang digunakan pendidik.
Siswa mengatakan bahwa mereka senang belajar dengan pendidik. Namun dalam kondisi pandemi pendidik hanya membagikan materi dengan Power Point tanpa menjelaskankan materi. Sedangkan dalam pembelajaran tatap muka media yang digunakan cenderung papan tulis serta spidol. Akibatnya pembelajaran menjadi kurang menarik serta membosankan.
Berdasarkan permasalahan di lapangan, maka dapat dikembangkan media pembelajaran yang bisa membantu peserta didik untuk menguasai materi kimia. Salah satunya yaitu media Tatik. Pengembangan media pembelajaran Teka-Teki Kimia (TATIK) berbasis android dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang pendidikan.
Tatik berbasis android dapat dipergunakan sebagai sarana pembelajaran modern, yang mudah diakses dimana pun dan kapanpun tanpa harus tatap muka dan pergi ke sekolah untuk belajar (Shelawati, 2021). Teka-teki kimia adalah permainan mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih lalu membentuk sebuah kata dan merupakan jawaban terhadap suatu pertanyaan.
Keuntungan dalam mengisi Tatik adalah pembelajaran menjadi mengasyikkan, selain digunakan untuk menambah pengetahuan pada meteri kimia dengan santai. Mengisi Tatik bisa membuat kita untuk bepikir mencari jawaban dan apabila kita belum mendapat jawabannya akan timbul rasa penasaran untuk memecahkannya.
Tatik berisi soal dan jawaban yang seputar materi kimia. Tatik ini diharapkan dapat memberikan semangat dan dapat menarik siswa untuk terus belajar kimia (Fitria, 2020). Media pembelajaran Tatik berbasis android dirasa perlu dikembangkan untuk dijadikan media pembelajaran oleh siswa. (*)