Oleh: Sigit Riyanto, S.Si., M.Si.
Guru Matematika SMA N 1 Demak
MATEMATIKA memegang peranan penting dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia. Namun dibalik peran penting matematika tersebut, masih ditemukan permasalahan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah.
Situasi belajar yang diharapkan dalam mempelajari matematika adalah siswa lebih banyak aktif sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator. Peran guru sebagai motivator harus mampu memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Namun, hal ini tidak berjalan demikian di SMA Negeri 3 Parepare.
Berdasarkan hasil pengamatan di sekolah tersebut, kebanyakan dari siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran. Khususnya dalam mengajukan pertanyaan walaupun guru telah memberikan mereka kesempatan.
Siswa hanya menerima yang diberikan oleh guru tanpa berani untuk mengungkapkan apa yang belum dipahaminya sehingga menyebabkan hasil belajar siswa jadi rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam mengajukan pertanyaan.
Antara lain faktor intern yaitu yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, malu, dan takut. Adapun faktor ekstern, yaitu berasal dari faktor guru yang memberikan pelajaran dalam bentuk ceramah dan tanya jawab sehingga siswa tidak termotivasi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, maka perlu dicari suatu metode pembelajaran yang tepat.
Salah satu alternatif dalam usaha meningkatkan aktivitas siswa untuk bertanya yaitu metode plantet question. Plantet questions adalah salah satu metode pembelajaran aktif yang baik digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas (Annisa, 2019), karena dapat mengaktifkan siswa melalui pertanyaan rekayasa yang diberikan kepada siswa yang terpilih.
Metode ini dapat membantu guru untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan/diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu. Selain itu, metode ini dapat membantu siswa yang tidak pernah bertanya atau bahkan tidak pernah berbicara pada jam-jam pelajaran untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam mengikuti pembelajaran dengan menjadi penanya (Jubaidah, dkk 2016). Selajan dengan itu, Mauladiah (2020) mengartikan plantet question atau biasa disebut sebagai pertanyaan rekayasa dan ada juga yang menyebutnya dengan pertanyaan disiapkan.
Pelaksanaan metode plantet question ini guru bekerja sama dengan beberapa siswa dalam proses pembelajaran. Metode plantet question merupakan salah satu metode dimana siswa diberikan pertanyaan rekayasa kemudian meminta siswa untuk mempertanyakan pada materi yang telah diajarkan. Sehingga diharapkan mampu melatih keterampilan bertanya siswa dan memotivasi teman lainnya untuk bertanya.
Penggunaan metode plantet question dapat membantu guru dalam penguatan materi sehingga siswa dapat memahami konsep tersebut. Langkah-langkah metode plantet question sebagai berikut.
Pertama, pilihlah pertanyaan yang akan mengarahkan pada materi pelajaran yang akan disajikan. Tulislah tiga sampai enam pertanyaan dan urutkan pertanyaan tersebut secara logis. Kedua, tulislah setiap pertanyaan pada sepotong kertas (10 x 15 cm), dan tuliskan isyarat yang akan digunakan untuk memberi tanda kapan pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan. Tanda yang bisa digunakan di antaranya menggaruk atau mengusap hidung, membuka kacamata, membunyikan jari-jari, dan lain-lain.
Ketiga, sebelum pelajaran dimulai, pilihlah siswa yang akan mengajukan pertanyaan tersebut, berikan kertas yang telah dibuat dan jelaskan petunjuknya. Yakinkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak diketahui oleh siswa lain.
Keempat, bukalah sesi tanya jawab dengan menyebutkan topik yang akan dibahas dan berilah isyarat pertama. Kemudian jawablah pertanyaan pertama, dan teruskanlah dengan tanda-tanda dan pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
Kelima, sekarang bukalah forum untuk pertanyaan baru (bukan yang telah disusun). Diharapkan kepada guru matematika untuk menggunakan metode plantet question dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (*)