SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menargetkan sebanyak 1.000 bank sampah tersebar di level Rukun Warga (RW) wilayah Kota Semarang hingga akhir Desember 2023. Pemerintah ingin mengajak masyarakat mengelola sampah dari hulu hingga hilir.
Kepala DLH Kota Semarang, Fx Bambang Suranggono mengatakan, di Kota Semarang sendiri ada 1.500 RW, dan 10 ribu lebih Rukun Tetangga (RT). Dirinya optimis jika unit-unit bank sampah itu ada di tiap kelurahan. Maka, masyarakat akan menjadi bagian dari pengelola sampah dari hulu.
“Targetnya harapan kami di akhir Desember 2023 sudah terbentuk. Yang juga sebelum tahun 2025 sekitar 30 persen dari 1.500 RW sudah sesuai dengan kebijakan pengelolaan sampah,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.
Pemkot melalui DLH memberikan insentif bank sampah berupa kantong plastik pilah kepada rumah-rumah sebagai percontohan. Tujuannya agar masyarakat dapat memilah sampah dari rumah.
Tak hanya memberikan kantong plastik pilah, kata Bambang, tiap RW akan diberikan kotak sampah pilah. Kemudian bank sampah akan mengambil sampah yang bisa dijadikan daur ulang untuk pembuatan kerajinan tangan.
“Kami beri kotak sampah itu ke 16 RW, 16 kelurahan dan 16 kecamatan sebagai percontohan yang kami anggarkan lewat APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Red.) di 2023,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya telah memesankan tempat pengelolaan sampah (TPS) terpilah di tiap kecamatan. Sehingga, nantinya sampah-sampah yang tertampung disana akan diangkut oleh pihak DLH ke tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS). (cr7/mg4)