Oleh: Aster Kusuma Wiranti, S. Pd.
Guru SMP Negeri Padamara, Kab. Purbalingga
KEMAMPUAN menulis puisi sangat penting, sesuai hakikat pembelajaran bahasa Indonesia yaitu kemampuan berkomunikasi dan bersastra. Dalam menulis puisi, terdapat berbagai unsur meliputi tema, amanat, ejaan, dan pilihan kata. Oleh karenanya, guru sangat berperan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan ataupun pembelajaran.
Secara profesional, guru harus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan berpusat pada anak didik.
Dari pengamatan diri guru dan masukan dari teman sejawat, proses pembelajaran yang berlangsung masih menekankan pada penguasaan pengetahuan berbahasa. Bukan pada kemampuan atau keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu kajian guna menjawab permasalahan pembelajaran yang terjadi, hingga menemukan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan persentase ketercapaian indikator kompetensi menulis puisi.
Dalam Kurikulum 2013 dinyatakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Secara terinci, kemampuan berbahasa meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks nonsastra. Sedangkan kemampuan bersastra meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks sastra.
Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani, yaitu poima yang berarti membuat atau poeisis yang berarti pembuatan. Dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan. Karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia sendiri yang berisi pesan dan gambaran suasana-suasana tertentu, baik secara fisik maupun nonfisik (Aminnudin, 2012).
Sedangkan Rachmat Joko Pradopo berpendapat, bahwa puisi adalah sebuah karya seni yang merupakan ekspresi kreatif yang memiliki kepadatan dalam bahasa dan isi. Puisi dapat mengekspresikan pemikiran dan membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindera. Selain itu, puisi juga merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan.
Unsur-unsur puisi meliputi pertama, tema. Yaitu pokok permasalahan yang menjadi pusat pembicaraan dalam puisi. Kedua, amanat. Yakni pesan atau gagasan yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembacanya. Ketiga, ejaan atau ketatabahasaan, dan keempat diksi atau pilihan kata dalam penulisan puisi.
Menurut Tierney dan Dishner (2010), salah satu strategi yang memberi banyak peluang aktivitas dan interaksi siswa dalam rangka meningkatkan penguasaan kosakata adalah metode keyword atau kata kunci. Hal ini membantu siswa belajar informasi baru dengan menghubungkan kata kunci dengan gambaran atau bayangan visual interaktif untuk kemudian mengingatnya.
Teknik kata kunci atau keywords merupakan cara membelajarkan puisi. Dimana dalam proses pembelajaran, siswa menentukan kata-kata kunci dari gambar peraga atau suatu pengalaman menarik yang dialami siswa beserta tema yang disajikan secara kontekstual. Kata-kata tersebut diseleksi, selanjutnya dibentuk menjadi kalimat-kalimat dan disusun menjadi puisi.
Dalam pembelajaran yang penulis lakukan sebagai pengajar bahasa dan sastra Indonesia, kata kunci yang digunakan disesuaikan dengan tema atau kompetensi yang sesuai dengan waktu pembelajaran. Berbagai tema puisi diajarkan secara umum. Hal ini dikarenakan untuk tingkatan siswa SMP masih perlu banyak bimbingan. Mereka diarahkan menuju pada kata-kata spesifik sehingga diharapkan tertolong gaya belajarnya untuk menuju berkarya.
Berdasarkan analisis nilai hasil pembelajaran dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis puisi menggunakan pendekatan kontekstual teknik kata kunci mengalami peningkatan. Siswa dalam pembelajaran aktif pancainderanya untuk mengamati, mengobservasi, serta mengaplikasikan apa yang diperolehnya untuk memproduksi karya sastra puisi. (*)