Penggunaan Intonasi yang Tepat Dapat Membantu Dalam Pengelolaan Pembelajaran PJOK

Oleh: Ripto Wahyu Widodo, S.Pd
Guru SDN Sidokerto 02, Kec. Pati, Kab. Pati

SEKOLAH dasar di tempat saya mengajar merupakan sekolah pinggiran yang memiliki peserta didik dengan orang tua beraneka ragam pekerjaan. Ada yang menjadi pegawai kantoran, pegawai pabrik, penjual makanan, driver ojek online, dan lain-lain. Hal ini juga yang menyebabkan waktu dan perhatian yang diberikan terhadap anak-anak mereka menjadi berbeda-beda.

Menurut Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana  (2022), kurangnya perhatian dari orang tua bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perilaku pada anak. Seperti suka mencuri, membuat onar, dan melakukan tindakan bullying. Semua hal negatif tersebut dilakukan anak semata-mata untuk mendapatkan perhatian dari orang tua atau orang di sekitarnya.

Baca juga:  Membangun Habitus Literasi Siswa dengan Comic Life di Sekolah Dasar

Menurut Slameto (2006:61), orang tua yang kurang atau tidak memerhatikan pendidikan anak dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajar. Orang tua yang kurang memerhatikan pendidikan anaknya dengan tidak memperhatikan kebutuhan anak saat belajar, kesulitan yang dialami, dan mengetur waktu belajar akan memiliki dampat dari prestasi yang akan dicapai oleh anak.

Keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Seringkali saya sebagai guru merasakan kesulitan untuk mengelola kelas pada saat pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) kelas rendah.

Baca juga:  Tingkatkan Motivasi Belajar IPA dengan Game Educandy

Sudah berbagai pendekatan yang saya lakukan, dan saya rasa dengan cara memberikan intonasi yang tepat pada saya menyampaikan suatu materi ataupun pesan dapat memberikan dampak yang sangat positif. Peserta didik yang awalnya sulit untuk dikondisikan menjadi lebih mudah dikondisikan dan siap untuk menerima pembelajaran pada waktu itu.

Selain itu yang saya harapkan juga, meningkatnya kepedulian orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak. Setiap orang tua harus memperhatikan proses belajar yang dilakukan. Yakni dengan memberikan arahan ataupun motivasi kepada semangat belajar anak, karena faktor keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam proses pendidikan anak. (*)