Demak  

LP2M UIN Walisongo Lakukan Pelepasan 20 Posko KKN MIT ke-16 di Guntur Demak

pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT UIN Walisongo ke 16 di Kantor Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak
SUASANA: Kegiatan pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT UIN Walisongo ke 16 di Kantor Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Selasa (4/7/2023). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

DEMAK, Joglo Jateng – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT ke 16 yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Selasa (4/7/2023).

Pelepasan 20 Posko KKN MIT Se Kecamatan Guntur Kabupaten Demak oleh camat Kecamatan Guntur menjadi pembuka dari awal kegiatan KKN di Kecamatan Guntur. Kegiatan KKN akan berlangsung selama 45 hari dari 4 Juli sampai dengan 17 Agustus 2023. KKN MIT KE-16 UIN Walisongo Semarang mengambil tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif, Local Wisdom, dan Moderasi Beragama Menuju Indonesia Maju”.

Baca juga:  Zayyinul Fatah Resmi Jadi Ketua DPRD Demak 2024-2029

Pelepasan ini dilakukan sebagai ajang membangun silaturahim antara UIN Walisongo dengan Kecamatan Guntur Kabupaten Demak dan dihadiri langsung oleh Camat Kecamatan Guntur Ali Mahbub, perwakilan kepala desa Sidokumpul Jubaidi, dan Perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarkat (LP2M) UIN Walisongo Semarang M Khoirl Rofiq.

“Pelaksanaan KKN MIT Ke-16 UIN Walisongo Semarang menerjunkan sekitar 2100 mahasiswa KKN yang tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kecamatan Kendal. Dan sekitar 300 mahasiswa dan terdiri dari 20 posko yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Guntur dengan masing-masing posko terdiri dari 15 mahasiswa,” terang Khoirl Rofiq.

Baca juga:  Rencanakan Program Pembangunan melalui Musrenbangdes

Selain bentuk pengabdian, mahasiswa diharapkan mampu menjadi teladan dan mendorong masyarakat untuk lebih maju dan membuat sesutau yang bermanfaat. KKN juga difokuskan ke dalam beberapa bidang yang berpotensi di Guntur, di antaranya keagamaan, pendidikan, kewirausahaan, dan potensi desa lainnya. (nahella/gih)