SEMARANG, Joglo Jateng – Pemerintah Kota Semarang tengah menggalakkan program pencegahan dan penanganan stunting. Salah satunya di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang.
Di wilayah itu, adanya kasus stunting sudah ada sejak lama. Berbagai faktor menjadi penyebabnya. Antara lain pernikahan dini dan daya ekonomi yang rendah, sehingga kebutuhan gizi pada anak dan ibu hamil tidak terpenuhi.
Untuk itu, Kelurahan Tandang ingin memutus tali rantai adanya peningkatan stunting di daerah tersebut. Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kelurahan Tandang, Tikno mengungkapkan, pihaknya melaksanaka program pembagian makanan dengan gizi seimbang yaitu 4 sehat 5 sempurna.
“Kami melakukan penanganan bagi penderita stunting, bertujuan untuk memutus rantai bagi penderita stunting,” ujarnya, Kamis (6/7).
Dalam hal ini, mahasiswa KKN Mandiri Insiatif Terprogram (MIT)-16 UIN Walisongo Posko 33 turut membantu masyarakat yang membutuhkan gizi. Yakni dengan cara membagikan 15 kotak nasi yang didalamnya mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin.
Para mahasiswa akan membagikan menu makan dengan nutrisi itu setiap hari, guna memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak yang mengalami stunting di Kelurahan Tandang. Hal itu dilakukan untuk menambah ilmu dan praktik secara nyata di masyarakat.
Sementara itu, Lurah Tandang, Ony Gunarti Setyo Rini mengungkapkan, saat ini ada 15 orang anak dan ibu hamil yang perlu diperhatikan gizi dan kesehatannya secara intensif.
“Kami, khususnya Kelurahan Tandang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang berusaha dan berupaya melakukan penanganan serta pencegahan stunting di daerah kami agar tidak terjadi peningkatan yang signifikan,” ujarnya. (*/mg4)