Oleh: Istikmal Eko Naufita, S.Pd.SD
Guru SD 3 Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus
PEMBELAJARAN IPA sejak dini akan menghasilkan generasi dewasa yang dapat menghadapi tantangan hidup dalam dunia yang makin kompetitif, sehingga mereka mampu turut serta memilih dan mengolah informasi untuk digunakan dalam mengambil keputusan.Beberapa fakta ditemukan pembelajaran IPA kurang dipahami oleh siswa. Beberapa kemungkinan penyebab masalah di atas adalah (1) Kurangnya perhatian siswa dalam proses kegiatan pembelajaran, (2) Dalam proses pembelajaran guru masih banyak menggunakan metode ceramah, (3) Adanya faktor lingkungan kelas yang kurang mendukung dalam proses belajar mengajar, (4) Dan kurangnya buku panduan untuk siswa belajar.
Permasalahan tersebut harus diatasi mengingat pembelajaran IPA adalah pelajaran yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan, rumah, dan sekolah. Dari keempat kemungkinan penyebab masalah di atas dibutuhkan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa, untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya diperlukan suatu strategi yang tepat strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan bertanya siswa. Salah satunya dengan strategi pembelajaran learning start with a question (LSQ).
Strategi LSQ, yaitu suatu metode pembelajaran yang proses belajarnya diarahkan agar siswa aktif dalam bertanya sebelum mendapatkan penjelasannya tentang materi yang akan dipelajari dari guru. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. Learning start with a question, yaitu suatu metode pembelajaran yang proses belajarnya diarahkan agar siswa aktif dalam bertanya sebelum mendapatkan penjelasannya tentang materi yang akan dipelajari dari guru. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar. LSQ merupakan suatu strategi pembelajaran yang membuat siswa aktif bertanya, kreatif, percaya diri dan dapat mengasah ketajaman berpikir. Jadi dapat disimpulkan bahwa LSQ merupakan suatu pembelajaran aktif dalam bertanya, dimana peserta didik dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang peserta didik lebih semangat untuk belajar.
Menurut Zaini dkk (2008:44), langkah-langkah dalam strategi pembelajaran menggunakan metode LSQ adalah Pertama, pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada peserta didik. Bahan bacaan tidak harus difotokopi kemudian dibagi kepada peserta didik, akan tetapi dapat dilakukan dengan memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau yang tidak detail sehingga memberi memberi peluang untuk ditafsirkan dengan berbeda-beda. Kedua, minta peserta didik untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan teman sebangkunya.
Ketiaga, minta peserta didik untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak di ketahui yang telah diberi tanda. Keempat, di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta peserta didik untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka pelajari lewat membaca. Kelima, kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh peserta didik.
Kemudian keenam, sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dan ketujuh, usahakan dalam menjawab pertanyaan dilakukan secara urut sesuai dengan bahan pelajaran agar peserta didik juga urut dalam memahaminya.
Adapun keunggulan metode pembelajaran learning starts with a question adalah penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar, pembelajaran dapat lebih menarik, pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar, waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan, sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan, dan peran guru berubah kearah yang positif. (*)