KOTA, Joglo Jogja – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan jumlah sampah yang di buang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Salah satunya melalui pengolahan sampah yang dilakukan di Laboratorium Pengolahan Sampah Rumah Tangga Perkotaan (Laron Sarungan).
Laron Sarungan menjadi salah satu upaya pengurangan sampah skala kota. Tujuannya untuk menciptakan edukasi tentang pengolahan sampah yang aplikatif serta mengoptimalkan pengolahan sampah secara terpadu. Nantinya sampah residu akan dikirim ke mitra untuk dilakukan pengolahan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, sejak awal Januari lalu, pihaknya telah melaksanakan program zero sampah anorganik. Adanya program itu berhasil menurunkan sampah yang dibuang ke TPST Piyungan sebesar 75 ton perharinya.
“Untuk akhir tahun 2022 kita membuang 300 ton sampah perhari. Dan saat ini sudah turun tinggal 225 ton per hari,” ungkapnya di TPST Nitikan, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, capaian itu sangat berarti. Program pengurangan sampah ini juga turut mendorong perubahan perilaku sosial masyarakat.
“Gerakan zero sampah anorganik ini adalah perubahan perilaku sosial masyarakat, yang artinya bahwa sistem sosial masyarakat kita kuatkan di Kota Yogyakarta. Kita kuatkan pengolahan pengelolaan sampah dari hulu dengan sistem sosial yang dikuatkan,” jelasnya.
Aman mengungkapkan, pengolahan sampah anorganik telah berjalan dengan baik. Pengolahan sampah residu yang jumlahnya 25 persen dari total sampah di Kota Yogyakarta pun juga dilakukan.
“Dan untuk sampai saat ini sudah ada mitra-mitra kita diluar kota untuk di salaurkan kesana. Sehingga nantinya depo-depo sampah akan dijadikan satu di TPST Niten dan akan di pres untuk di kirim ke tempat yang telah melakukan kerjasama,” tambahnya.
Ia menambahkan, peran pihaknya sebagai distributor sampah residu nantinya akan berkembang ke sampaah organik. Tujuannya untuk bisa mengurangi sampah di Kota Yogyakarta.
“Untuk mitra sendiri ada beraneka macam seperti produk seni, bahan bangunan, dan beraneka macan,” tutupnya. (riz/mg4)