SEMARANG, Joglo Jateng – Beberapa waktu terakhir ini, media sosial sempat ramai membincangkan salah satu siswa SMA Negeri 3 Semarang, Maulana Fatahillah Adzima yang berhasil diterima di 27 perguruan tinggi luar negeri. Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Semarang Arief Setyayoga mengatakan, pihaknya akan mempublikasikan Maulana sebagai branding sekolah sebagai bentuk kebanggaan dari sekolah tersebut.
“Selain jadi kebanggaan kami, juga kami publikasikan biar orang-orang tahu dan biasanya kita pasangkan banner di depan sekolah,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, beberapa waktu lalu.
Pihaknya mengatakan bahwa Maulana telah lulus dari SMAN 3 pada Mei 2022 lalu. Arief mengklaim, bahwa Maulana menjadi salah satu siswa berprestasi yang berhasil mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) di Bali.
“Jadi tiap angkatan kita ambil sekitar 20 anak yang berprestasi baik dari sisi akademis, olahraga, dan sebagainya. Nah salah satunya itu Maulana ini,” katanya.
Ia menambahkan, selain mempublikasikan secara terbuka, biasanya sekolah juga mengundang para alumni SMAN 3 yang penelitiannya berhasil lolos ke perguruan tinggi luar negeri saat upacara bendera di hari orientasi siswa baru. Sehingga siswa bisa mengetahui proses yang dilalui.
“Kalau ada acara khusus kita hadirkan mereka seperti bagaimana cerita penelitiannya yang akhirnya bisa membawa mereka kuliah di luar negeri,” jelasnya.
Sebagai informasi, pihaknya memiliki kelas riset dan penelitian. Biasanya, yang mengisi kelas tersebut adalah para alumni yang sukses dengan penelitiannya. Berkat kelas itu, kata Arief, sejumlah siswa dapat diterima di perguruan tinggi negeri dengan jalur SNBT, atau dulu dikenal sebagai SNMPTN.
“Begitu pula dengan Maulana, dia ini secara penelitian bagus. Maka dari itu kita dorong para siswa untuk bisa melakukan penelitian membuat karya tulis walau sederhana. Saya yakin dari sekian anak ada yang punya bakat yang lebih sehingga kita dorong lebih maju lagi. Kalau adanya yang cocok kita ikutkan lomba,”terangnya.
Ia menjelaskan, bahwa skill riset dan penelitian ini harus dikembangkan kepada para siswa-siswa. Sehingga, mereka memiliki jika kompetitif dalam bidang penelitian.
“Bahkan di SMAN 3 ini tidak hanya Maulana saja. Tapi ada juga yang namanya Muhammad Hilal Ariq itu dia juga siswa yang berprestasi yang diterima di 14 PTN. Selain itu, sepertinya ada juga yang sudah diterima di MIT Singapura tapi sampai sekarang belum diputuskan,” ujarnya.
Arief menyebut, banyak lulusan dari SMAN 3 telah berhasil mengejar karirnya sampai nasional. Mulai dari yang bekerja di parlemen, kementrian, dan sebagainya.
“Awalnya standarnya disini biasa-biasa saja tapi pada kenyataannya siswa SMA sini dikenal banyak yang pintar. Jadi banyak masyarakat yang mem-branding kalau SMA 3 itu bagus,” ujarnya. (cr7/mg4)